... saya pikir, artinya harus mencari cara agar rongga gambut ini padat, rapat dan tidak ada oksigen lagi supaya tidak mudah terbakar dan terciptalah cairan Bios ini...
Palembang (ANTARA News) - Riset oleh personel Korem 044/Garuda Dempo bersama relawan di Palembang, Sumatera Selatan berhasil menemukan cairan kimia berbasis organik pemadat lahan gambut. Gambut bukanlah tanah sejati melainkan bahan organik hasil dekomposisi ribuan hingga jutaan tahun lalu.

Gambut hampir selalu terbakar saat kemarau karena kandungan bahan organiknya kering dan terdapat rongga udara di antara partikel-partikelnya. Syarat api terjadi adalah terdapat oksigen, agen pembakar, dan agen yang dibakar.

Komandan Korem 044/Garuda Dempo, Kolonel Infantri Kunto Arief, di Palembang, Jumat, mengatakan, cairan itu saat ini dalam proses sertifikasi untuk kemudian produksi secara massal terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"Riset TNI AD ini dilakukan selama dua bulan saat saya mulai menjabat sebagai komandan korem. Awalnya saya berpikir, apa yang harus dilakukan terhadap lahan gambut di saat musim kemarau belum datang untuk mencegah agar tidak terbakar," kata saudara ipar Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, ini.

Berdasarkan riset diketahui saat musim penghujan, lahan gambut yang sangat berongga sehingga dapat dimasuki banyak air. Lalu pada saat musim kemarau menjadi sangat kering (tidak ada air) dan rongga ini sangat mudah terbakar.

"Lalu saya pikir, artinya harus mencari cara agar rongga gambut ini padat, rapat, dan tidak ada oksigen lagi supaya tidak mudah terbakar dan terciptalah cairan Bios ini," kata dia.

Cairan ini sangat mudah dibuat karena menggunakan bahan nabati bersumber dari limbah sawit dengan dicampur sedikit cairan kimia ramah lingkungan.

"Sejauh ini sudah ditebar di sejumlah lahan gambut yang mudah terbakar kira-kira sekitar 25 Hektare, terlihat perbedaan mencolok karena lahan yang sudah dibom dengan cairan ini sudah berperekat dan tidak dimasukki oksigen," kata dia.

Akan tetapi, tidak diungkap dampak ekologis dan ikutan lain dari aplikasi Bios pada lahan gambut ini. Gambut memiliki karakter khas, yaitu saat dia tidak bisa kembali menjadi basah dan mengembang seperti semula setelah kering, karena partikelnya kemudian diselimuti "lilin palsu" alias pseudowax yang makin meninggikan nilai bakar gambut itu.

Selama Juli hingga Agustus 2016 ini, personel TNI AD bekerja meneba cairan Bios di lokasi lahan gambut di Musi Banyuasin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir.

"Saat ini tim saya berkejaran dengan waktu sebelum Agustus untuk menebar sebanyak-banyaknya cairan Bios ini. Saya mengajak semua pihak bukan lagi mencari kambing hitam tapi lebih kepada mencari solusi agar karhutla tidak terjadi lagi," kata putra Wakil Presiden, Try Sutrisno, itu.

Selain menemukan cairan Bios, tim riset TNI AD ini juga menciptakan busa penangkap api untuk tindakan pemadaman dan membuat cairan minyak solar dari biji sawit untuk digunakan sebagai sumber energi kendaraan patroli hutan dan lahan.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016