Atase pertahanan Indonesia di Brasil sudah memetakan daerah-daerah yang rawan keamanan dan melaporkannya kepada kami
Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Indonesia dalam Olimpiade 2016 memprioritaskan keamanan para atlet sepanjang penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga terbesar di dunia yang akan digelar di Rio de Janeiro Brasil itu.

"Semua atlet yang akan keluar dari wisma atlet harus mendapatkan izin dari saya dan harus didampingi oleh ofisial tim. Mereka juga tidak boleh menggunakan peta digital karena tidak ada pemberitahuan tentang daerah aman atau rawan dalam peta itu," kata Ketua Kontingen Indonesia Raja Sapta Oktohari dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (15/7) malam.

Kontingen Indonesia, lanjut Okto, terus mendapatkan laporan dari atase pertahanan Indonesia di Brasil terkait situasi keamanan.

"Atase pertahanan Indonesia di Brasil sudah memetakan daerah-daerah yang rawan keamanan dan melaporkannya kepada kami. Kami juga meningkatkan kewaspadaan untuk atlet dan ofisial terutama menghindari kawasan-kawasan kumuh atau favela," ujar Okto.

Selain keamanan, kontingen Indonesia juga tetap mewaspadai ancaman virus Zika yang mewabah di Brasil tanpa harus mengkhawatirkan secara berlebihan.

"Kami sudah dua kali ke Brasil. Kami juga telah berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia yang berada di sana. Sampai sekarang tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan meskipun kami tetap waspada terhadap virus Zika," katanya sembari menyebut suhu di Rio, Brasil berkisar 22-23 derajat Celcius sehingga kondusif untuk atlet Indonesia.

Kontingen Indonesia, menurut Okto, juga telah menyiapkan makanan khusus bagi atlet yang akan mengikuti pertandingan Olimpiade. "Bagi atlet yang telah mengikuti pertandingan, kami juga menyiapkan masakan Indonesia," katanya.

Kontingen Indonesia terdiri atas 28 atlet dan 15 ofisial yang telah terakreditasi panitia Olimpiade Rio 2016. Tapi, Okto menyebut jumlah total ofisial kontingen Indonesia itu akan menjadi 28 orang.

"Akreditasi dari para ofisial yang telah selesai bertugas akan ditransfer ke ofisial lain yang baru datang ke Rio sehingga total ofisial mencapai 28 orang. Kami juga sudah belajar dari setiap penyelenggaraan kejuaraan multi-cabang olahraga," kata Okto sembari menjami semua pelatih nomor cabang olahraga mendapatkan akreditasi di Rio.

Sejumlah ofisial yang transfer akreditasi itu antara lain tenaga pemijat dan dokter selain tim pendukung lain. "Tim pertama akan bertugas sejak awal hingga 15 Agustus. Akreditasi mereka akan dipakai oleh tim berikutnya yang mulai bertugas dari 15 Agustus hingga 23 Agustus," katanya.

Postur kontingen telah sesuai dengan tantangan sosial, politik, kesehatan, dan keamanan selama Olimpiade.

Kontingen Indonesia juga masih menunggu dua nama atlet yang akan ikut ke Olimpiade 2016. "Kami masih menunggu surat dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Semestinya pada pekan ini sudah ada, tapi kami belum terima," ujar Okto.

Okto menambahkan kontingen juga akan berkoordinasi dengan cabang-cabang olahraga terkait penunjukkan atlet yang akan membawa bendera Indonesia pada defile pembukaan Olimpiade. "Kami tidak ingin mengganggu atlet yang akan bertanding karena defile itu dimulai pukul 15.00 hingga 22.00 waktu setempat. Atlet yang akan bertanding lebih baik istirahat dibanding ikut defile," kata Okto. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016