Jakarta (ANTARA News) - Umat Muslim Indonesia diharapkan ikut mendorong berkembangnya Islam yang "open minded" dalam perspektif politik yang bersih dan tidak menghalalkan segala cara, kata Pimpinan Wahdah Islamiyah KH Zaitun Rasmin.

"Beberapa hal penting yang akan menjadi bahasan dalam muktamar, nasib umat Islam dan bangsa ini, termasuk peran politik umat dan isu sosial terkait narkoba dan pornografi, kata KH Zaitun dalam sambutan pada acara pembukaan Muktamar Nasional ke -III Ormas Wahdah Islamiyah di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu.

Zaitun mengatakan bahwa Indonesia saat ini terancam oleh narkoba dan persoalan pornografi dan pelecehan yang mengancam generasi muda.

"Ini persoalan yang sangat elementer, keluarga harus dilibatkan untuk membentengi generasi".

Dengan Muktamar yang bertema Sejuta Cinta untuk Indonesia, Wahdah Islamiyah akan terus menebarkan Rahmat Islam seluruh pelosok Indonesia, katanya.

KH Zaitun Rasmin menyatakan rasa syukurnya karena Wahdah Islamiyah yang diprakarsai kelahirannya di Makassar, Sulawesi Selatan, bisa menggelar Muktamar ke-III - nya di Ibu kota Jakarta.

Sementara Imam Masjidil Haram Syiekh. Dr. Hasan Abdul Hamid Bukhari pada tausiyahnya menyambut baik perkembangan Islam di Indonesia yang masuk ke Nusantara sebagai agama mayoritas yang penuh kedamaian.

Menurut dia kesatuan umat merupakan faktor penting dalam membangun dakwah Islam dimana pun di muka bumi ini. Karena itu, kebersatuan umat harus menyelesaikan sejumlah perbedaan-perbedaan dalam ajaran Islam, yang hanya merupakan sifat dari cabang-cabang ilmu ke-islaman.

Pembukaan Muktamar Nasional ke-III di Masjid Istiqlal dikemas dengan Tabligh Akbar dan Wisuda 180 Santri Penghafal Quran juga dihadiri oleh tokoh-tokoh agama, seperti Imam Masjidil Haram, Syiekh. Dr. Hasan Abdul Hamid Bukhari juga kepala daerah provinsi dan kabupaten, seperti Kang Yoto, Bupati Bojonegoro, Bupati Bantaeng, Muhammad Nurdin dan Wakil Gubernur Sulewesi Selatan, Agus Arifin Numang.

Muktamar ke-III Wahdah Islamiyah secara resmi akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kala pada Selasa, 19 Juli 2016 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur diikuti sekira 2500 peserta, yang berasal dari 131 DPD Wahdah Islamiyah yang tersebar di seluruh propinsi se-Indonesia.

Pewarta: Zita Meirina
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016