Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 14 tim robot dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya lolos mengikuti visitasi menuju babak final Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2007 pada 9-10 Juni mendatang. "Ke-14 tim itu terdiri atas enam tim KRI dan delapan tim KRCI, sedangn Kota Surabaya sendiri meloloskan tim terbanyak ke KRI dan KTCI 2007 yakni 28 tim," ujar salah seorang tim juri KRI-KRCI, Ir Gigih Prabowo, di Surabaya, Kamis. Enam tim KRI dari ITS adalah tim F4LCON, Idjo Atl, G-Rush, Q-Numb-On, Boxer, dan An Naml, sedang delapan tim KRCI adalah tim Erioll-V, And-Knee, IT-4U, aL Fath, Fatihah-e, Dzi-Gear, Mech Robo, dan Areva. Untuk 14 tim dari Surabaya yang non-ITS terdiri atas empat tim KRI dan sepuluh tim KRCI. Empat tim KRI non-ITS adalah robot Sonic (Stikom), L46E (Ubhara), Rolens (Unesa), dan Robot Fenrir (Unika Widya Mandala). Sementara itu, tim KRCI non-ITS adalah robot sAVioR (Untag), M-Bots (Ubhara), Spy-D!!! (UK Petra), Velocity_TEUS, Q-lan_TEUS, Saxori_TEUS (ketiganya dari Ubaya), Telo BOT, Cerberus, Go KONG (ketiganya dari Unika Widya Mandala). "Dari hasil penilaian para dewan juri, KRI meloloskan sebanyak 59 tim robot yang akan divisitasi. Jumlah itu berasal dari 138 proposal yang masuk, sedang untuk KRCI berhasil meloloskan 72 tim dari 208 proposal dan laporan yang diterima panitia," ungkapnya. Dari jumlah itu, katanya, akan disaring lagi menjadi 40 tim untuk masing-masing jenis kontes (KRI/KRCI) yang berhak lolos ke babak final. "Penilaian dalam visitasi adalah untuk KRI minimal sudah dilakukan pengerjaan dan robot bisa berjalan mencapai 70 persen, sedang untuk KRCI di atas 50 persen. Itu yang menentukan tim lolos untuk bisa divisitasi," tegasnya. Menurut Gigih, ada 10 orang juri yang akan melakukan visitasi yang disebar ke beberapa wilayah yakni lima orang dari ITS, dua orang dari ITB, dua orang dari Politeknik Bandung, dan satu orang dari UI. "Para juri yang melakukan visitasi itu akan melakukan sistem silang, sehingga tidak mungkin juri yang berasal dari ITS menilai di Surabaya. Ini dilakukan untuk menjaga objektivitas penilaian," ungkapnya. Secara terpisah, Ketua dewan juri KRI, Dr Ir Endro Pitowarno, mengatakan persaingan pada KRI tahun ini makin ketat. "Itu dibuktikan dengan masuknya sebanyak 138 proposal dari berbagai perguruan tinggi yang menghasilkan 59 tim KRI. Kalau secara kualitatif, jumlah itu mengalami penurunan, tapi jika secara kuantitatif mengalami kenaikan yang sangat luar biasa, karena semua proposal yang masuk itu sudah bisa dibuat robotnya," ucapnya. Dalam aturan sebelumnya, tim yang lolos ditentukan hanya dari proposal, tapi aturan sekarang mengharuskan proposal yang masuk sudah bisa direalisasikan dalam bentuk robot. ANTARA mencatat KRI 2007 mengambil tema "Pencarian Pulau Komodo" yang diadopsi dari tema besar yang dipilih penyelenggara Kontes Robot Internasional (Robocon) 2007 di Hanoi, yakni Halong Buy Discovery. Untuk KRCI akan tetap pada tema tahun sebelumnya yakni Robot Cerdas Pemadam Api. Kedua jenis kontes itu akan digelar di Graha ITS Surabaya. "Tema KRI tahun ini jauh lebih sulit, karena memang desain lapangan yang disiapkan lebih menantang peserta untuk membuat robotnya lebih cerdas," tuturnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007