New York (ANTARA News) - Dolar AS menguat pada perdagangan Rabu, karena Ketua Federal Reserve Ben Bernanke memperkecil harapan sebuah penurunan suku bungan dengan cepat dengan mengatakan pertumbuhan ekonomi sedang berlanjut dan inflasi masih menjadi perhatian utama. Euro turun menjadi 1,3312 dolar pada 2100 GMT dari 1,3344 dolar pada Selasa di New York. Namun terhadap mata uang Jepang, dolar turun menjadi 116,85 yen, dari 117,91 yen pada Selasa. Yen menguat "di tengah sebuah kombinasi dari berakhirnya laporan keuangan tahunan, ekspektasi bahwa laporan Tankan akan mencerminkan kecenderungan dari ekonomi domestik dan lemahnya ... kekhatioran tentang pertumbuhan global, terutama di AS," kata Jon Gencher dari BMO Capital Markets. Di pihak lain, dolar terlepas dari lebih lemahnya dari perkiraan laporan pesana untuk barang-banrang manufaktur tahan lama karena para pedagang fokus terhadap komentar Bernanke kepada Kongress. Bernanke mengatakan ia dan koleganya dalam panel penentuan suku bunga the Fed tidak akan merubah kebijakan moneter "bias" untuk menekan inflasi. Namun ia menambahkan kelompknya menginginkan kebijakan yang lebih fleksibel untuk setiap keputisan suku bunga mendatang. "Bernanke memperkecil harapan bahwa suku bunga akan turun," Al Goldman dari AG Edwards. Namun beberapa analis mengatakan penguatan dolar tidak akan berlangsung lama. Bernanke juga menghapus ketakutan ketika ia mengatakan bahwa dampak kesulitasx di pasar hipotik AS tidak akan meluas ke ekonomi keseluruhan. Pada pagi harinya, data AS memperlihatkan pesanan baru untuk barang-barang tahan lama naik 2,5 persen pada Februari, setelah turun melalui angka revisi 9,3 persen pada Januari -- penurunan bulanan paling tajam sejak Juni 2000. Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,2163 franc Swiss naik dari 1,2137 franc pada Selasa. Sementara pound diperdagangkan pada 1,9616 dolar naik dari 1,9651 dolar, AFP melaporkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007