Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Kepolisian menuntaskan sisa-sisa Mujahidin Indonesia Timur (MIT) setelah pimpinan kelompok tersebut, Santoso ditembak mati aparat dalam operasi Tinombala pada Senin (18/7) malam.

"Kalau benar yang tertangkap Santoso dan Basri (menurut keterangan terakhir bukan Basri namun Mukhtar) , saya meminta tim yang terdiri dari Kepolisian, Densus 88, dan TNI segera menuntaskan sisa-sisa para pengikut (Santoso) sehingga stabilitas di Palu dan Sulawesi Tengah bisa cepat pulih," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, stabilitas itu diperlukan agar daerah tersebut bisa cepat menjalani proses pembangunan.

Selain itu dia juga meminta tim operasi Tinombala harus mendapatkan informasi terkait bagaimana proses masuknya senjata ke kelompok tersebut

"Apakah dari perbatasan Filipina atau impor dari mana sehingga informasinya harus lebih komprehensif untuk ditelaah," ujarnya.

Tjahjo mengatakan dirinya sudah diskusi dengan Kapolda Sulawesi Tengah dan didapatkan informasi bahwa 90 persen identifikasi awal dan kesaksian, yang tewas dalam operasi Tinombala adalah Santoso.

Menurut dia, saat ini prosesnya sedang cek DNA dan gigi untuk memastikan identitas keduanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016