Jakarta (ANTARA News) - Massa Front Pembela Islam (FPI) bersama 15 organisasi masyarakat (ormas) lainnya, terlibat bentrok dengan rombongan Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Pepernas) di Jalan Sudirman atau di dekat halte Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis. Bentrokan tersebut mengakibatkan kaca dari enam bus pembawa rombongan itu pecah terkena lemparan batu. Dari keterangan yang dihimpun, peristiwa itu bermula saat rombongan Partai Pepernas yang menumpang dua metromini dan empat bus Mayasari hendak mengikuti Deklarasi Partai Pepernas di Patung Proklamasi, dengan melewati jalan tersebut sekitar pukul 10.00 WIB bertemu dengan massa ormas Islam yang sedang melakukan aksi penolakkan terhadap deklarasi tersebut, hingga terjadi aksi lempar-lemparan batu. Tidak lama kemudian, datang kembali tiga bus pembawa massa Partai Pepernas melewati jalan tersebut dan kembali terjadi aksi lempar-lemparan batu. Aksi bentrokan itu berakhir sekitar 12.30 WIB dan sempat menimbulkan kemacetan di ruas jalan tersebut. "Rombongan bus itu dihadang oleh sejumlah massa hingga sempat terjadi aksi lempar-lemparan batu," kata salah seorang tukang ojek yang melihat aksi tersebut, Iwan seraya menyebutkan dalam peristiwa itu banyak korban luka-luka. Sementara itu, Sekretaris Ketua FPI Pusat, Ustadz Irwan, mengatakan, akibat kejadian itu satu orang anggota FPI, Ahmad Sobari, terpaksa harus dilarikan ke RSUD Tarakan karena tangan kanannya patah dan urat nadinya putus akibat terkena pecahan kaca. "Selain itu, satu orang anggota kami, Mohammad Rofik ditahan di kantor Polres Jakarta Pusat," katanya. Ia mengatakan kehadiran massa FPI itu tidak lain untuk mengikuti acara Sikap Bersama Masyarakat Anti Komunis Indonesia terhadap Pepernas, yang diikuti oleh sejumlah ormas lainnya, antara lain FBR, FPI, GNPI, AAK, Forum Komunikasi `66, Taruna Muslim, Front Pembela Merah Putih, Mimbar Pemuda Islam, dan Komando Pemuda Anti Komunis (Kompak). Untuk kegiatan acara itu, dikatakannya, FPI menurunkan sebanyak 700 orang ditambah dengan massa dari Forum Betawi Rempug (FBR) sebanyak 1.200 orang. "Kami akan akan terus menerus menentang munculnya organisasi dan partai yang mengusung paham komunis dengan segala bentuknya," katanya. Sementara itu, dari keterangan pihak Polsek Metro Tanah Abang, menyebutkan, sebanyak enam SSK (Satuan Setingkat Kompi) yang berasal dari Samapta Polda Metro Jaya dan Polres Jakpus dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007