Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Bank Jakarta, Jumat pagi, naik enam poin menjadi Rp9.120/9.122 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya pada level Rp9.126/9.145. Pengamat pasar uang Farial Anwar di Jakarta, mengatakan kenaikan rupiah terhadap greenback karena faktor positip masih menyelimuti mata uang lokal, meski pelaku khawatir dengan makin menghangatnya situasi di Timur Tengah terkait sanksi PBB atas Iran. Pelaku lokal berspekulasi membeli rupiah, setelah bank sentral AS (The Fed) memutuskan untuk tidak mengubah kebijakannya dan mematok tingkat suku bunga AS 5,25 persen, katanya. Kenaikan rupiah kemungkinan didukung pula intervensi Bank Indonesia (BI) agar pergerakan mata uang lokal itu tidak jauh berada di level Rp9.100 per dolar AS dan mengharapkan rupiah berada dalam kisaran antara Rp9.120 sampai Rp9.150 per dolar AS. Apabila rupiah berada dalam kisaran tersebut, maka dinilai cukup stabil, sehingga kepentingan eksportir dan importir cukup berimbang, tuturnya. Apalagi, lanjutnya, spekulasi pembelian rupiah oleh pelaku pasar tidak besar, mereka berspekulasi membeli rupiah sambil menunggu muncul faktor baru yang mendorong perdagangan makin aktif. Spekulasi beli rupiah itu terjadi setelah pasar saham regional menunjukkan penguatan, akibat membaiknya harga minyak seperti indeks Nikkei, Jepang naik 0,55 persenn, indeks Kospi menguat 0,46 persen dan indeks SP/ASX 200, Australia melonjak 0,42 persen, katanya. Mengenai dolar AS, menurut dia, sedikit menguat terhadap yen, setelah muncul data baru AS bahwa ekonomi AS akan berjalan lebih baik dari kuartal keempat tahun 2006. Laporan itu memicu pelaku asing, terutama eksportir Jepang, membeli dolar AS sehingga mengalami kenaikan terhadap yen menjadi 118,15, setelah muncul data harga konsumen Jepang bulan Februari mencapai 0,1 persen turun dibanding bulan sebelumnya, ucapnya. Ia mengatakan kenaikan rupiah yang relatif kecil itu, juga terlihat dari pergerakan harga tertinggi dan terendah masing-masing Rp91.120 dan terendah Rp9.117 per dolar AS yang cenderung berada dalam kisaran yang sempit. Rupiah pada penutupan pasar nanti diperkirakan masih berpeluang untuk menguat lagi hingga makin mendekati level Rp9.100 per dolar AS, ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007