Miami (ANTARA News) - Petenis putri nomor satu dunia Justine Henin dan juara Miami tiga kali Serena Williams membukukan kemenangan yang saling bertolak belakang di babak semifinal turnamen Sony Ericsson Terbuka, Kamis, untuk kemudian saling berhadapan di final. Saat Henin melaju ke final dengan membukukan kemenangan mudah 6-2, 6-3 atas petenis Rusia Anna Chakvetadze, Williams harus berjuang selama hampir dua jam untuk menjinakkan petenis Israel yang tampil sangat ulet Shahar Peer 7-6 (7/4), 6-1. Sebelumnya, Henin dan Williams telah bertemu delapan kali, tetapi pertandingan final pada Sabtu akan menjadi pertemuan pertama mereka sejak petenis putri AS yang sangat berotot itu memenangi pertandingan semifinal atas petenis Belgia itu di Wimbledon empat tahun lalu. Williams untuk sementara unggul 5-3 dengan ketiga kemenangan Henin terjadi di lapangan tanah. "Sudah lama sekali sejak terakhir kali kami bertemu. Ia tampak sangat fit sekarang dan sangat fokus ke tenis," kata Henin. "Saya juga tidak terkejut dengan penampilan gemilangnya di Australia. Saat ia berada dalam kondisi fit dan fokus maka ia adalah seorang juara," tambahnya. "Kami selalu terlibat dalam pertandingan yang ketat. Saya tahu bahwa ia memiliki motivasi yang besar, begitu pula dengan saya dan yang terbaik yang akan menang," lanjutnya. Petenis AS itu pun akan mencoba mencari jalan untuk mengatasi permainan Henin, juara bertahan Perancis Terbuka yang juga melaju ke final di tiga Grand Slam lainnya tahun lalu. "Belum ada seorangpun yang benar-benar mengupas seluruh sisi Henin saat ia berhasil melaju ke final di keempat grand slam. Prestasi itu sangat luar biasa," kata Williams. "Saya pikir, ia adalah pemain terbaik tahun lalu. Ia memenangi satu gelar grand slam dan tampil di empat final grand slam dengan kondisi lapangan yang saling berlainan adalah prestasi yang tidak mudah diraih," tambahnya. Gaya yang Bertolak Belakang Meskipun gaya permainan dan fisik kedua petenis putri itu sangat bertolak belakang, namun mereka memiliki jalan karir yang hampir sama dimana dominasinya di tenis diwarnai oleh cedera dan masalah pribadi. Henin absen lama selama musim 2004 dan 2005 karena masalah pernafasan dan cedera lutut. Ia kembali ke peringkat puncak pada 2006 setelah merebut gelar di Perancis Terbuka tetapi sedikit terlambat dalam mengawali musim 2007 karena berpisah dengan suaminya Pierre-Yves Hardenne. Namun demikian, petenis Belgia itu hampir tidak pernah terkalahkan saat ia kembali tampil di lapangan dengan melaju ke tiga final berturut-turut dan merebut dua gelar berturut-turut di Dubai dan Doha. Setelah hanya bermain empat turnamen pada musim lalu karena cedera lutut, Williams mengukir prestasi spektakuler pada Januari dengan merebut gelar grand slam kedelapannya di Australia Terbuka. Tetapi, petenis putri AS itu kembali mengalami masalah cedera lain dan tampil untuk pertamakalinya sejak Melbourne dan melaju ke final tanpa kehilangan satu set pun. Sementara itu di tunggal putra, petenis Krosia Ivan Ljubicic dan petenis Argentina Guillermo Canas yang menumbangkan petenis nomor satu dunia Roger Federer pada babak keempat, membukukan tempat di semifinal dengan kemenangan straight set. Pada semifinal lain, petenis muda Inggris Andy Murray akan bertemu dengan petenis Serbia Novak Djokovic. Ljubicic yang kalah di final tahun lalu dari Federer mengakhiri kemungkinan terjadinya pertemuan antar sesama petenis Argentina di semifinal dengan menundukkan Juan Ignacio Chela 6-3, 7-5, sedang Canas mengalahkan unggulan keenam asal Spanyol Tommy Robredo 7-6, 6-1. "Saya pikir, saya bertemu Canas sekali disini, kira-kira tujuh tahun lalu," kata Ljubicic. "Sudah sangat lama. Tetapi, pertandingan itu tidak berarti apapun. Saya melihatnya bertanding melawan Roger beberapa hari lalu --ia sangat tangguh dan solid dari baseline. Ia tidak kehilangan satu moment pun, bahkan saat anda memberinya bola pendek ia bisa mengejarnya," tambahnya. Canas kembali ke tur ATP setelah menjalani larangan bermain selama 15 bulan karena menggunakan doping. Pada perempatfinal, Canas membukukan delapan break poin pada set pertama namun tidak dapat merebut satupun angka dari kesempatan itu tetapi memenangi tiebreak 7-5. Petenis Argentina itu kemudian mendominasi permainan pada set kedua dan langsung merebut empat game awal sebelum memastikan kemenangan setelah forehand Robredo menyangkut net, AFP melaporkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007