Jeddah (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla beramah tamah dengan sekitar 157 prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon yang sedang melakukan ibadah umroh di tanah suci, Mekkah. Pada pertemuan yang dilakukan di posko haji Indonesia setelah melaksanakan umroh di Mekkah, Jumat (sekitar pukul 02.00 waktu Saudi atau 06.15 WIB), Wapres menanyakan perihal keadaan kerja mereka selama berada di Lebanon kepada beberapa anggota pasukan yang menghadiri pertemuan. Mayor Kusuma, salah satu dari prajurit Kontingen Garuda XXIII-A, mengatakan mereka tidak menghadapi tantangan yang berarti, karena tugas yang mereka lakukan dapat dikoordinasikan dengan baik. Ketika ditanya kemungkinan bahaya yang dihadapi dari pihak Israel dan Hezbollah, Kusuma mengatakan sejauh ini pasukan Indonesia dapat diterima oleh pihak berseteru di daerah penyangga (buffer zone) di Lebanon Selatan. Pada kesempatan tersebut, Wapres menganjurkan kepada anggota pasukan TNI agar lebih meningkatkan kewaspadaan selama menjalankan tugas dan dapat mengantisipasi indikasi bahaya yang mungkin terjadi sewaktu-waktu serta melakukan koordinasi yang baik dengan pihak terkait selama bertugas di Lebanon. Bagaimanapun nama baik negara juga berada di tangan anggota pasukan yang ditugaskan ke Lebanon. Apabila tugas dapat dijalankan dengan baik, maka hal itu juga akan berpengaruh terhadap citra negara, tegas Kalla. Kalla juga mengimbau anggota yang hadir dalam pertemuan ramah tamah agar tidak melupakan ibadah, khususnya shalat dalam keadaan apa pun juga. Kamis sore di KTT Liga Arab di Riyadh, Kalla menekankan bahwa pengiriman pasukan Indonesia ke Lebanon merupakan wujud nyata kepedulian Indonesia untuk ikut mencari penyelesaian terhadap krisis keamanan yang terjadi di Timur Tengah. Ia juga menegaskan setiap kekacauan atau gangguan keamanan apa pun yang terjadi di Timteng tetap akan membawa pengaruh terhadap negara Islam non-Arab di kawasan lain, termasuk Indonesia. "Ini tidak lain karena adanya ikatan emosional keagamaan (religious solidarity) di antara sesama Muslim," ujar Kalla, sambil menambahkan ada baiknya setiap persoalan yang terjadi di Timur Tengah hendaknya dipecahkan bersama antara negara Islam Arab dan non Arab demi terwujudnya perdamaian. Untuk membantu terwujudnya perdamaian di Timur Tengah, Indonesia melibatkan diri untuk turut serta dalam pasukan penjaga keamanan dibawah pengawasan dan koordinasi PBB di Lebanon. Ada empat gelombang pasukan RI untuk Lebanon yang melakukan ibadah umroh ke Mekah. Dua gelombang sudah melaksanakan haji kecil tersebut. Pasukan yang beramah tamah dengan Wapres adalah gelombang kedua yang terdiri atas 157 personel, sedangkan pada gelombang pertama ada sekitar 153 orang melakukan ibadah umroh. Letnan Satu TNI-AD Agus Harimurti, anak sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut dalam gelombang kedua prajurit yang sedang umroh. Namun pada acara ramah tamah dengan Wapres, Agus tidak kelihatan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007