Habis satu bab dia (John) kirim ke saya, kemudian saya kirim balik"
Jakarta (ANTARA News) -  Penulis novel "Pulang", Leila S Chudori, berbagi cerita "di balik layar" penerjemahan novel yang berlatar belakang politik pasca '65 itu.

Adalah John McGlynn dari Yayasan Lontar yang memberi saran kepada Leila untuk menerjemahkan "Pulang". John sendiri tertarik menerjemahkan "Pulang" ke dalam bahasa Inggris.

"Saya masih simpan sms dia (John), dia bilang 'Ini harus diterjemahkan', saya sangat senang," kata dia dalam diskusi sastra usai pementasan Sukreni Gadis Bali, di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Minggu.

Wartawan Tempo tersebut mengaku sangat senang, "sebuah mimpi" sebut dia, novel miliknya dapat diterjemahkan oleh John yang menurutnya merupakan penerjemah dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dengan literary fair yang baik.

"Betul-betul mampu menerjemahkan dengan baik dan bisa mengetahui idiom atau istilah tanpa menghilangkan esensinya," ujar dia.

Proses penerjemahan novel "Pulang" cukup panjang yakni satu hingga satu setengah tahun, namun terbilang pendek karena karya sastra lain bisa memakan waktu lebih panjang dari itu.

"Habis satu bab dia (John) kirim ke saya, kemudian saya kirim balik," kata Leila.

Puteri jurnalis senior Kantor Berita ANTARA, M Chudori, itu mengaku ikut terlibat dalam penerjemahan novel "Pulang" dalam bahasa Indonesia.

"Saya suka ada usul-usul, karena saya juga suka baca terjemahan lain yang tetap mempertahankan beberapa kata, jadi Ayah kita pertahankan saja, tidak usah Father, tidak usah Daddy," kata dia.

Tidak hanya bahasa Indonesia, novel "Pulang" juga diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk Prancis, Belanda, dan Jerman.

"Sebuah buku yang diterjemahkan menuntut keahlian khusus, apalagi buku Leila Chodri yang penuh dengan nuansa sejarah, dengan fakta sejarah yang dituturkan secara fiksi," ujar John.

"Sebenarnya enggak sulit tapi enggak gampang juga, ceritanya mengalir sangat baik ada unsur cinta, seks, kekerasan, jadi semua unsur-unsur yang memang kena di hati. Saya senang menerjemahkannya," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016