Teheran (ANTARA News) - Seorang penasehat senior pemimpin spiritual Iran pada Ahad (31/7) kembali menyampaikan dukungan Teheran buat rakyat dan Pemerintah Turki dalam menghadapi ancaman, demikian laporan Press TV.

Ali Akbar Velayati memuji keberhasilan dan keuletan rakyat Turki dalam menggagalkan upaya kudeta militer baru-baru ini di negeri tersebut dan menyoroti dukungan Iran buat rakyat serta Pemerintah Turki, kata laporan itu.

"Iran dan Turki adalah dua negara yang sangat penting di kalangan Negara Islam dan dapat mempengaruhi masa depan dunia Muslim," kata Velayati di dalam pertemuan dengan Duta Besar Turki untuk Teheran Riza Hakan Tekin, sebagaimana dikutip Xinhua.

Velayati mendesak Teheran dan Ankara agar memanfaatkan kepentingan bersama mereka untuk memperkuat kerja sama dalam segala bidang, dan mengatakan perbedaan kecil antara kedua negara tak bisa mempengaruhi hubungan bertetangga mereka.

"Beberapa perbedaan pendapat dan pandangan antara kedua pihak takkan mengalihkan perhatian kita dari kesamaan yang ada. Masalah ini sangat penting bagi pengembangan hubungan antara kedua negara," kata Velayati.

Pada gilirannya, Duta Besar Turki Riza Hakan Tekin mengatakan Ankata memuji sikap Teheran dalam menentang upaya kudeta baru-baru ini di Turki.

Hubungan antara Teheran dan Ankara telah mencapai tingkat tertingginya selama 10 tahun belakangan, kata Hakan Tekin.

Para pejabat Iran dengan suara bulat mengutuk upaya kudeta di Turki dan menyampaikan dukungan mereka buat Pemerintah Turki dalam menggagalkan upaya tersebut.

Sejumlah negara Barat sekutu Turki juga mengecam upaya kudeta itu --yang menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menewaskan 237 orang dan melukai lebih dari 2.100 orang lagi.

Namun di sisi lain, negara itu juga prihatin terhadap penangkapan besar-besaran para pengikut Fethullah Gullen --tokoh yang dianggap sebagai dalang upaya kudeta tersebut.

Presiden Turki Erdogan juga mengaku akan membatalkan tuntutan hukum terhadap orang yang menghina dirinya.

Secara keseluruhan, lebih dari 60.000 orang telah ditahan dan dipecat karena dituduh terlibat dalam upaya kudeta yang berakhir dengan kegagalan pada pertengahan Juli.

Turki membebaskan lebih dari 650 tentara yang ditahan terkait upaya kudeta gagal itu, kata media lokal pada Sabtu (30/7).

(C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016