Makassar (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam empat organisasi yakni Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad), Front Mahasiswa Pinggiran (FMP) UNM, dan Himpunan Mahasiswa Olahraga (HMO) kembali melakukan unjukrasa di Makassar, Sabtu, mereka menolak kebijakan impor beras. Dalam orasinya, mahasiswa menyatakan bahwa impor beras yang dilakukan pemerintah berdampak buruk pada petani, sehingga turut mempengaruhi perekonomian masyarakat. Kebijakan impor beras akan melemahkan kondisi pangan serta menekan harga beras petani, dan dapat menimbulkan proyek-proyek fiktif oleh oknum pejabat pemerintah yang ingin menguntukngkan diri sendiri seperti yang dilakukan oleh mantan Dirut Perum Widjanarko, kata Arman salah seorang orator. Dampak lain dari dari kebijakan impor beras, katanya akan dapat mengakibatkan harga beras di pasaran tidak menentu, sehingga masyarakat bimbang karena patokan harga beras tidak terkawal secara ketat oleh pemerintah. Bahkan, menurut mahasiswa ada indikasi bahwa keberadaan beras impor di tengah-tengah masyarakat juga diduga terjadi manipulasi kemasan karung, seperti isinya beras raskin-murah tapi diubah menjadi beras kepala yang harganya mahal. Karena itu mahasiswa meminta pemerintahan SBY-JK agar lebih mencermati kondisi masyarakat pasca impor beras. Mereka juga meminta kepada Kabulog agar mengeluarkan kebijakan dengan keberpihakan kepada petani.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007