Banda Aceh (ANTARA News) - Indonesia kini menempati peringkat ketiga di dunia dalam jumlah penderita penyakit mycobacterium tuberculosis (TB) setelah China dan India. "Indonesia kini menjadi negara ketiga terbesar penyebaran penyakit tuberculosis atau paru-paru di dunia, serta telah merenggut jiwa ratusan ribu penduduk tiap tahunnya," kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), dr M Andalas, di sela-sela seminar Ilmiah kesehatan di Banda Aceh, Sabtu. Menurut Andalas, penyakit paru-paru menjadi penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung pembuluh darah. Penyakit ini juga menular dan banyak merenggut korban jiwa di dunia. "Diperkirakan setiap harinya 4.400 orang di dunia meninggal karena penyakit paru-paru, sedangkan di Indonesia tiap tahunnya mencapai 140.000 jiwa," katanya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada tahun 1990 sebanyak 2,5 juta dari 7,5 juta penderita TB di dunia meningal. Menurutnya, peningkatan penyebaran penyakit ini disebabkan banyaknya penderita yang gagal disembuhkan karena telah terinfeksi ganda spesies basil mikrobakteri (kuman). "Penyebaran kuman yang berbeda dalam satu tubuh penderita TB akan sangat mudah, mengingat penyakit tersebut tergolong ke dalam penyakit menular yang mampu meningkatkan perkembangbiakan mikrobakteri," ujar Andalas. Kendala yang dihadapi dalam masyarakat saat ini ialah meraka masih beranggapan bahwa TB (paru-paru) sebagai penyakit biasa, dan dapat sembuh dengan sendiri tanpa harus menggunakan jasa pengobatan. "Kami mengharapkan masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berhati-hati dan mengatasi penyebaran TB, mengingat penyakit menular ini yang paling banyak merenggut korban jiwa di seluruh penjuru dunia," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007