Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Aljazair menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama bilateral pengembangan sektor industri yang ditandatangani Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perindustrian dan Pertambangan Aljazair, Abdessalem Bouchouareb.

“Kerja sama di sektor industri ini merupakan yang pertama antar kedua negara, dan akan menjadi payung hukum untuk mempercepat kerja sama berikutnya pada masa mendatang,” kata Airlangga, di Jakarta, Rabu.

Dia menyebutkan, cakupan nota kesepahaman meliputi kerja sama di industri tekstil, industri bahan bangunan, industri mebel, industri suku cadang dan komponen, industri petrokimia dan pupuk dan industri berbasis logam.

Selain itu, industri berbasis material non-logam, industri berbasis agro, mesin pertanian, peralatan energi, serta industri strategis lainnya yang ditentukan dan disepakati kedua pihak.

Berbagai program dan kegiatan yang akan d lakukan bersama, antara lain pembinaan kemitraan pemerintah dengan swasta, penguatan dan pengembangan infrastruktur industri, serta pelaksanaan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi di bidang teknologi dan investasi industri.

Saat ini, ada dua perusahaan Indonesia yang telah berinvestasi di Aljazair, yakni Pertamina selaku BUMN yang berinvestasi di sektor migas dan Indorama Group dari industri swasta.

"Indorama berinvestasi senilai 4,7 miliar dolar AS dengan membangun pabrik pengolahan fosfat untuk industri pupuk dan petrokimia di sana,” urai dia.

Diharapkan, lanjutnya, dengan adanya kerja sama tersebut akan memudahkan masuknya produk industri asal Indonesia ke pasar Eropa, mengingat Aljazair dengan Uni Eropa sudah memiliki perjanjian.

Sementara itu, Menteri Abdessalem mengharapkan melalui MoU ini, kedua belah pihak dapat lebih meningkatkan perekonomian, investasi dan kerja sama teknik pada sektor industri terpilih yang saling menguntungkan dan mendukung hubungan persahabatan kedua negara.

“Kesepakatan untuk meletakkan landasan kerja sama di bidang industri yang cakupannya telah dicantumkan dalam MoU ini, saya nilai sangat penting. Saya juga berharap kedua negaradapat memperkuat kerja sama bidang industri dengan prinsipsaling menguntungkan,” ungkapnya.

Turut hadir dalam penandatanganan tersebut, Duta Besar Aljazair untuk Indonesia, M Aziria Abdelkader, Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Safira Machrusah, dan para pejabat eselon I Kementerian Perindustrian.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016