Jakarta (ANTARA News) - Otto Hasibuan ketua tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, terdakwa perkara tewasnya Wayan Mirna, mempertanyakan hasil uji ahli toksikolog yang menyatakan volume es kopi vietnam yang diminum Mirna sebanyak 20ml (mililiter).

Perkiraan itu dikemukakan ahli forensik toksikologi kimia dan biologi dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Kombes Pol Nur Samran, yang melakukan 20 kali percobaan menggunakan sedotan yang serupa dengan yang digunakan korban.

"Tidak ada kepastian berapa sianida yang masuk dalam tubuh korban. Dia (toksikolog) buat percoban 20 ml dengan hanya satu orang (penguji). Caranya dia menyedot (dengan orang lain) beda," kata Otto Hasibuan usai persidangan di PN Jakarta Pusat, Rabu malam.

"Dia perkirakan, ditaksir-taksir. Dibuat lagi percobaan hanya dengan satu orang. Cara Anda menyedot juga beda," lanjut Otto.

(Baca: Toksikolog ungkap kadar sianida yang masuk ke tubuh Mirna )

Otto berpendapat sianida sebanyak 0,2ml yang terdapat di lambung Mirna bisa saja berasal dari makanan.

"Ada bukti di BAP bahwa sebelumnya Mirna itu makan apel," kata Otto.

Otto juga mempertanyakan mengapa saksi Hani Juwita Boon yang mencicipi satu kali sedot es kopi vietnam itu tidak mengalami keracunan seperti Mirna.

"Apakah benar 20ml (kopi bersianida) yang masuk? Hani juga menyedot tapi tidak mati. Mirna berapa? Ahli bilang tidak pasti," lanjut Otto.

Sidang perkara tewasnya Wayan Mirna Salihin akan memasuki persidangan ke-11 dan sudah menghadirkan tiga saksi dari keluarga Mirna, 13 saksi dari Kafe Olivier, dan dua saksi ahli forensik dan toksikologi.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016