Jakarta (ANTARA News) - Produsen pangan olahan nasional, Indofood memperkuat bisnis sambal olahan dengan menambah varian rasa guna meningkatkan penguasaan pasar sekitar 25-30 persen dari total permintaan produk tersebut di dalam negeri. "Kami ingin masuk ke berbagai jenis selera konsumen, terutama konsumen rumah tangga, yang anggotanya memiliki selera sambal yang berbeda," kata Presdir PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) Eliezer H Hardjo, di sela-sela roadshow bertajuk "Yang Mana Selera Pedasmu" di Jakarta, Minggu. Untuk memenuhi selera yang berbeda dan memperkuat penguasaan pasar di dalam negeri, kata dia, Indofood menambah cita rasa sambal olahan menjadi enam pilihan rasa yaitu sambal pedas, sambal pedas manis, sambal ekstra pedas, sambal lampung, sambal seafood, dan sambal ala bangkok. "Tidak hanya pasar rumah tangga, pasar kuliner juga sangat prospektif, karena setiap masakan yang berbeda juga membutuhkan sambal yang tepat," ujarnya. Eliezer mengatakan potensi pasar sambal olahan terutama dalam kemasan botol di Indonesia sangat besar dan setiap tahunnya tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan permintaan produk makanan yang berada pada kisaran 7-10 persen. "Permintaan sambal botol tahun lalu tumbuh sekitar 13 persen dan tahun ini bisa bergerak pertumbuhannya sampai 25 persen karena konsumen di Indonesia menjadikan sambal sebagai pelengkap dan penambah sera makan," katanya. Selain memasok ke pasar retail untuk konsumen rumah tangga dan kuliner, Indofood juga memasok sambal olahan untuk industri makanan, sehingga Eliezer optimis mampu menguasai sekitar 25-30 persen pasar sambal olahan di dalam negeri. Untuk meraih peningkatan pasar domestik maupun ekspor, sejak 1 April 2005, Indofood, kata Eliezer menggandeng produsen makanan bertaraf internasional, Nestle, sehingga produk sambalnya dibawah bendera PT NICI. Menurut dia, dengan menggandeng Nestle, pihaknya memiliki peluang masuk pasar ekspor ke berbagai negara mengingat Nestle merupakan pemain produk pangan dunia. "Saat ini dari kapasitas produksi sekitar 30 ribu ton per tahun, sebanyak 20 persen diekspor ke mancanegara dan 80 persen lainnya dipasok ke pasar domestik dengan merek sambal Indofood, Piring Lombok, dan Maggie," katanya. Eliezer mengatakan kerjasama Indofood dengan Nestle juga meningkatkan standar kualitas dan keamanan produk sambal botol yang diproduksinya mengingat Nestle memiliki standar sistem mutu bertaraf internasional. Oleh karena itu, ia menjamin produk sambal yang diproduksinya tidak menggunakan tambahan zat pewarna dan menggunakan bahan baku cabe asli dan diproses secara hiegenis serta dilengkapi sertifikat halal. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007