Rio de Janeiro (ANTARA News) - Obor Olimpiade mendekati akhir estafet nasional di seluruh penjuru Brasil pada Kamis (04/08), sehari sesudah aksi bentrok antara polisi dengan para demonstran dan protes politik terbaru direncanakan jelang upacara pembukaan Olimpiade Rio.

Obor tersebut, dimaksudkan menjadi simbol harapan dan persatuan, mengalami beberapa masalah saat melakukan perjalanan 20.000 km mengelilingi Brasil, termasuk upaya untuk memadamkan api tersebut dengan seember air, aksi penembakan, penangkapan jaguar, dan protes dengan kekerasan oleh warga Brasil yang marah .

Pada Rabu malam di daerah miskin sebelah utara Rio, polisi huru-hara menembakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran. Sebelumnya, polisi meringkus salah satu pembawa obor ketika dia menurunkan celana dan memperlihatkan slogan melawan Presiden sementara Michael Temer yang tertulis di bokongnya.

Pada Kamis, obor tersebut melintas di kota ditengah ketatnya keamanan sebelum estafet malam melewati wilayah sebelah selatan Copacaban dan Ipenema yang kaya.

Kemudian pada Jumat, obor tersebut akan dibawa ke stadion Maracan untuk menyalakan koldron Olimpiade pada upacara pembukaan dimana Temer akan membuka ajang olahraga Olimpiade Rio 2016.

Namun, lawan dari Temer, yang mengambil alih ketika Presiden terpilih Dilma Rousseff dihentikan pada bulan Mei untuk sidang dakwaan, ingin merusak perayaan tersebut.

Partai Buruh, partainya Rousseff, mengadakan demonstrasi di Copacabana Jumat pagi, sementara kelompok yang menyebut dirinya "Temer out" berencana untuk demonstrasi di luar stadion Maracana saat upacara berlangsung.

Temer mengatakan ia menduga akan dicela ketika ia membuat pernyataan singkat menyatakan Olimpiade telah dibuka. Namun, laporan media Brasil mengatakan ada rencana untuk menyalakan musik yang kencang segera setelah ia selesai berbicara untuk menyamarkan suara celaan.

Penerjemah: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016