Surabaya (ANTARA News) - Kementerian Sosial RI melakukan rekrutmen dan seleksi Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan untuk mendapatkan calon pendamping dan operator yang profesional, memiliki integritas, dan keterampilan dalam pendampingan sosial.

Tes ini dilakukan serentak di 34 provinsi dengan lokasi tes sebanyak 71 tempat pada Sabtu.

Peminatnya 266.929 orang yang mendaftar secara daring. Dengan pendaftaran daring diharapkan bahwa proses rekrutmen ini terbuka dan transparan.

"Dengan sistem semacam ini pemerintah menjamin proses rekrutmen ini transparan dan profesional," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada saat membuka kegiatan Seleksi SDM PKH di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, Sabtu.

Khofifah mengatakan pada 2016 ini Kementerian Sosial RI mendapatkan tambahan penerima manfaat PKH sebanyak 2,5 juta, sehingga sasaran penerima manfaat mencapai 6 juta Keluarga Miskin.

Untuk itu diperlukan 10.000 tenaga Pendamping dan 1.000 orang Operator. Total pendamping 2016 akan menjadi 26.146 orang dan operator 2.010 orang yang tersebar di 6.683 kecamatan. Ratio pendamping dengan penerima PKH antara 200 sampai dengan 250 keluarga.

Khofifah mengatakan Pendamping dan Operator PKH merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan PKH dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga yang sangat miskin menjadi keluarga yang sejahtera dan produktif.

Tantangan terbesar untuk pendamping saat ini adalah memastikan seluruh penerima PKH dapat mengakses PBI-JKN, KIP, Rastra dan menerima bantuan sosial secara non tunai melalui tabungan.

Pendamping juga akan diberdayakan sebagai agen pengelola E-Warung KUBE-PKH. Tahun ini juga terdapat komponen baru yang harus didampingi yaitu Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia dari keluarga PKH.

Oleh karena itu, ia berharap proses seleksi yang ketat akan menghasilkan SDM yang mumpuni dalam melaksanakan tugasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Seleksi SDM PKH, Harry Hikmat menjelaskan dari 266.629 pendaftar telah diseleksi lagi melalui program aplikasi dengan penentuan agregat dan kriteria serta pembobotan berdasarkan jurusan pendidikan, IPK, pengalaman, usia dan kesediaan penempatan kerja.

Setelah melalui rangkaian kegiatan dan pembobotan tersebut, terpilih peserta yang memiliki bobot tertinggi mencapai 11.035 orang pendamping dan 1.567 orang operator.

"Total 12.602 pendaftar yang lolos seleksi dan selanjutnya hari ini akan mengikuti Tes Kompetensi Bidang (TKB) terdiri dari psikotest dan ujian tertulis pengetahuan tentang kebijakan penanggulangan kemiskinan dan PKH," kata Harry yang merupakan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016