Jakarta (ANTARA News) - Mabes Polri menyediakan pesawat khusus, Fokker-50, dari Direktorat Polisi Udara, untuk menjemput tujuh tersangka teroris kelompok Abu Dujana dari Yogyakarta ke Jakarta. Pesawat angkut tersebut kini telah berada di Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Selasa. Tujuh tersangka teroris kelompok Abu Dujana itu dijadwalkan berangkat ke Jakarta sekitar pukul 15.00 WIB dan tiba di Bandara Pondok Cabe, Tangerang, Banten, sekitar pukul 16.00 WIB. Sejak Selasa (3/3) pagi pengamanan di sekitar Pangkalan Udara Adi Sutjipto dan Markas Brimob di Gondokusuman, tempat yang diduga sebagai lokasi penahanan sementara tujuh tersangka teroris jaringan Abu Dujana itu, tampak biasa-biasa saja tidak ada pengamanan khusus. Para tersangka dibawa ke Mabes Polri untuk menjalani proses penyidikan setelah selama ini berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah bersama tim penyidik untuk mencari barang bukti. Ketujuh tersangka yang tertangkap itu adalah Sutarjo alias Isa alias Akhyas (33), warga Sukoharjo, Sikas alias Wiryo alias Karim (37), warga Sukoharjo, Amir Ahmadi alias Ahmad (34), warga Magetan, Edi alias Sarwo Edi alias Suparman alias Suparjo (40), warga Sukoharjo. Mereka ini ditangkap di depan toko besi "Alam Sari", Jalan Ring Road Utara, Sleman, Yogyakarta, pada 20 Maret 2007. Kedua tersangka lain adalah Mujadid alias Brekele yang ditangkap di Temanggung, 21 Maret 2007, dan Holis alias Maulana yang ditangkap di Surabaya pada hari yang sama. Satu tersangka lagi Choirul ditangkap di Surabaya, 27 Maret 2007. Barang bukti yang disita dari lokasi penangkapan di Sleman adalah dua senapan serbu M-16, tiga pistol jenis revolver, satu pistol jenis FN, 400 peluru dan tiga sepeda motor. Ketika menggeledah rumah Sutarjo di Sukoharjo, polisi menemukan barang bukti yakni satu M16, pistol kaliber 9 mm, satu pistol rakitan, tiga magazen masing-masing berisi 23 peluru, 12 peluru, 43 rangkaian elektronik, dua batterai dan 23 dokumen. Sedangkan di rumah Karim, polisi menemukan barang bukti berupa 20 bom aktif berbentuk bola, 30 karung isi 750 potassium, 50 kg TNT, dua jerigen bahan kimia cair, 1.029 peluru dan 193 detonator. Abu Durjana diduga memberikan logistik dan perlindungan kepada Noordin M Top, warga Malaysia yang juga menjadi tersangka berbagai aksi terorisme. (*)

Copyright © ANTARA 2007