Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid mengatakan agar calon anggota Dewan Pertimbangan Presiden (DPP) jangan kehilangan daya kritis sehingga bisa memberikan pertimbangan yang obyektif kepada Presiden. "Jangan sampai para calon itu kehilangan daya kritis," kata Hidayat setelah membesuk Menteri Dalam Negeri M Ma`ruf di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Selasa. Menurut Hidayat, daya kritis anggota DPP justru diperlukan untuk memberikan pertimbangan obyektif kepada presiden untuk membangun kualitas pemerintahan. Pertimbangan yang obyektif, menurut Hidayat, terutama harus didasarkan pada aspirasi masyarakat terkait evaluasi terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. "Dengan begitu lembaga keperesidenan akan lebih berkualitas dan dapat memenuhi janji saat kampanye dulu," katanya. Lebih lanjut Hidayat juga menegaskan agar Presiden tidak berusaha mematikan daya kritis calon anggota DPP. Menurut dia, penghilangan daya kritis, baik oleh Presiden maupun calon anggota DPP, akan berujung pada substansi pertimbangan yang berorientasi "asal bapak senang" (ABS). Meski demikian, Ketua MPR merasa yakin bahwa calon anggota DPP tidak akan tetap bersikap kritis dan obyektf karena kualitas dan kredibilitas masing-masing calon anggota tidak diragukan lagi. Selain itu, wacana DPP yang telah menjadi sorotan publik akan membuat calon anggota DPP untuk bekerja sesuai tuntutan masyarakat untuk memperjuangkan keadilan. Senada dengan Hidayat, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR Sutan Bathoegana, mengatakan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini adalah kerja keras calon anggota DPP dalam menyampaikan kebenaran.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007