Solo (ANTARA News) - Suranto (29), warga Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dinyatakan suspect flu burung dan mulai Selasa (3/4) dirawat di ruang isolasi khusus flu burung di RSUD Dr Moewardi Solo, Kamis (5/4) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB meninggal dunia. Wakil Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Titik Lastiti, di Solo, Kamis, membenarkan bahwa pasien suspect flu burung Suranto, sekitar pukul 03.00 WIB Kamis dini hari meninggal dunia. Ia mengatakan untuk jenazah Suranto dalam penanganannya juga dilakukan sesuai standar baku yang meninggal terkena flu burung, meskipun saat ini masih dalam status suspect flu burung. "Sebenarnya untuk mengetahui Suranto positif terkena flu burung atau tidak semuanya bahan untuk pengecekan di laboratorium sudah di kirim ke Jakarta, tetapi hasilnya belum keluar keburu meninggal dunia, akhirnya penanganan jenazah juga dilakukan sesuai standar penanganan flu burung daripada nanti ada risiko," katanya. Jenazah almarhum Suranto, kata dia, juga sudah diambil oleh pihak keluarga, untuk dimakamkan di desa asalnya. Sementara itu, Ketua Tim Penanggulangan Penyakit Flu Burung RSUD Dr Moewardi, Dr.dr. Suradi, mengatemukakan dibawanya pasien Suranto ke ruang isolasi khusus flu burung, Selasa (3/4) sore, setelah ia mengalami pneumonia berat. "Kondisi pasien saat itu memang kritis dan juga dipasang alat bantu pernafasan, pihak rumah sakit sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan jiwanya, tetapi hasilnya lain," katanya. Pasien tersebut masuk di RSUD Dr Moewardi tanggal 30 Maret 2007 dan dirawat di ruang perawatan biasa. Setelah diambil tindakan medis dan evaluasi secara keseluruhan, ternyata tanggal 3 April 2007 pasien diketahui mengalami infeksi virus dan kesadarannya terus menurun serta mengalami sesak nafas. Selain itu, katanya, berdasarkan hasil investigasi dokter kepada keluarganya, ternyata pasien itu pada 16 Maret 2007 melakukan kontak langsung dengan ayam potong yang dibeli di Pasar Ayam Semanggi, Solo, sebanyak dua kuintal. Dikatakannya pada 17-19 Maret 2007 di sekitar rumah pasien pada radius 100-300 meter terdapat 50 ekor ayam potong yang mati mendadak. "Atas dasar itu, tim dokter menduga kuat pasien terserang infeksi virus AI. Sehingga pasien langsung dibawa ke ruang isolasi, bahkan kondisinya saat ini masih kritis," katanya. Untuk memastikan dugaan pasien terserang virus flu burung, tim dokter juga melakukan pengambilan sample darah dan selanjutnya dikirim ke laboratorium kesehatan di Jakarta, hasilnya baru bisa diketahui dalam jangka waktu empat hari. (*)

Copyright © ANTARA 2007