Denpasar (ANTARA News) - Sebuah "Bade/Padmasana", tempat pengusungan jenazah dalam upacara pengabenan khas Bali, dan sebuah patung menyerupai seekor lembu putih kelengkapan prosesi "Manusia Yadnya" untuk koleksi museum Jerman sudah tiba di negara tersebut. "Pengiriman yang digabungkan dengan sebuah barong dan rangda dalam satu peti kemas ukuran besar dikirim lewat kapal laut dari Bali awal akhir Desember tahun lalu," kata pembuat pesanan proyek khusus tersebut, I Ketut Budiana, S.pd. MM, Kamis. Ia mengaku telah menerima surat pemberitahuan tentang telah diterima kiriman "bade" dari Bali dan koleksi tersebut masih dibuatkan ruangan khusus yang diharapkan rampung dalam tahun ini. "Surat pemberitahuan itu juga dilampiri dengan foto pemasangan kembali bade dan lembu serta klipingan koran yang memuat tambahan koleksi museum dari Bali," ujar Budiana. Keempat artefak dari Bali dijadikan koleksi Museum Antropologi Rautenstrauch-Joest di Jerman bagian barat. Museum tersebut mengoleksi sekitar 60.000 obyek etnografi dan lebih dari 100.000 fotografi etnografi dari Asia, Afrika, Amerika dan Oceania. Empat jenis koleksi dari Bali itu diharapkan melahirkan konsep untuk membuka dua ruang pameran yang memprioritaskan kebudayaan Pulau Bali. Nilai-nilai dan ritual tradisional Bali itu sampai sekarang masih dihargai dan dilakukan di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang pelaksanaanya dapat dipadukan dengan unsur-unsur baru. Budiana berharap dengan adanya koleksi yang unik dan menarik dari Bali, masyarakat Jerman maupun dunia internasional nantinya dapat mempelajari bagaimana filosofi orang Bali menuju ke keseimbangan kekuatan kosmos. "Bade/padmasana" ukuran tinggi 4,5 meter hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman Bali mempunyai berat dua ton dan lembu putih juga dengan berat dua ton." kata Budiana. Ia mengaku mendapat pesanan menggarap proyek khusus tersebut sejak tahun yang lalu. Pengerjaannya dilakukan sedemikian rupa yang terdiri atas beberapa bagian yang kemudian dapat disambung, untuk memudahkan dalam proses pengiriman. Seluruh konstruksi "bade" terbuat dari bambu diikat dengan rotan secara tradisional sehingga sangat rumit. Pada bagian luarnya dibuat dari kayu yang diselimuti kain warna putih cemerlang. Sementara lembu putih yang masih dalam proses penyelesaian terbuat dari kayu yang ditutupi kain putih, yang semuanya dikerjakan dengan penuh ketekunan dan kesabaran. "Kain sebagai pengganti kertas sebagai hiasan bade maupun lembu diharapkan dapat bertahan lama, sekaligus tidak rusak selama dalam pelayaran," ujar Ketut Budiana. (*)

Copyright © ANTARA 2007