Kita mengambil inisiatif untuk mendorong semua negara ASEAN ..."
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan mendorong berjalannya forum penguatan arsitektur keamanan di kawasan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Asia Timur dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS) ke-11 di Vientiane, Laos, pada 6 hingga 8 September 2016.

"Kita mengambil inisiatif untuk mendorong semua negara ASEAN dan yang mengikatkan diri pada EAS untuk memperkuat arsitektur keamanan regional melalui instrumen yang sudah ada, seperti TAC dan EAS Bali Principles," kata Direktur Kerja Sama Intra-Kawasan ASEAN Kementerian Luar Negeri Derry Aman di Jakarta, Kamis.

Perjanjian tentang Hubungan Baik dan Kerja Sama ASEAN (TAC) merupakan prinsip mendasar bagi semua anggota dan negara-negara lain yang mengaitkan diri pada asosiasi tersebut untuk mempromosikan perdamaian abadi, persahabatan yang langgeng, dan kerja sama di antara negara-negara yang menghasilkan kesejahteraan, solidaritas, dan hubungan yang dekat.

Sementara itu, menurut dia, pada intinya EAS Bali Principles berfungsi sebagai pengatur hubungan antarnegara di kawasan Asia Timur agar tetap mengacu pada hukum internasional, menahan diri dari tindakan-tindakaan militer, dan menyelesaikan sengketa secara damai.

Derry menjelaskan Indonesia akan menjadi penggerak agar negara-negara EAS menyepakati suatu format untuk penguatan arsitektur keamanan di kawasan, antara lain dengan membentuk instrumen baru atau mengefektifkan instrumen yang sudah ada.

Menurut dia, Indonesia sangat berkepentingan dalam penguatan arsitektur keamanan kawasan karena stablitas akan menciptakan perdamaian, kelangsungan pembangunan, dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi rakyat masing-masing negara.

KTT EAS ke-11 akan dilaksanakan berdampingan dengan KTT ASEAN dan pertemuan terkait lainnya di Vientiane, Laos, 6-8 September 2016. Acara itu akan dihadiri para pemimpin dari 18 negara, yakni sepuluh negara anggota ASEAN, Australia, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, dan Tiongkok.

Pewarta: Oleh Azizah Fitriyanti
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016