Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Asia naik tipis pada awal perdagangan Selasa, tetapi sebagian besar dalam pola bertahan setelah pasar AS libur pada Senin, karena investor menunggu keputusan kebijakan dari bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA).

Saham-saham Eropa menyentuh tertinggi delapan bulan dalam perdagangan berfluktuasi yang kemudian berbalik turun karena tidak adanya pasar AS, yang ditutup untuk Hari Buruh, lapor Reuters.

Indeks lebih luas MSCI dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang, naik 0,1 persen, sementara saham Australia tergelincir 0,3 persen menjelang pengumuman RBA.

Semua 33 ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan RBA untuk mempertahankan kebiijakan suku bunganya tak berubah, terutama setelah serentetan data ekonomi positif pada Senin. Keputusan RBA diperkirakan dirili pada pukul 04.30 GMT.

Karena telah menarik pelatuk pelonggaran pada Mei dan Agustus, RBA kemungkinan akan berhenti dan memantau mereka meresap melalui ekonomi sebelum memutuskan apakah stimulus lebih lanjut diperlukan.

Indeks saham Nikkei Jepang naik 0,1 persen, dengan dolar stabil pada hari ini terhadap mitra Jepang di 103,47 yen.

"Dengan pasar AS tutup pada Senin, perdagangan di kisaran sempit cenderung berlanjut hari ini, karena kenaikan dolar terhadap yen terbatas untuk saat ini," kata Kaneo Ogino, direktur perusahaan riset valuta asing Global-info Co. di Tokyo.

Pada Senin, Gubernur Bank of Japan (BoJ/bank sentral Jepang) Haruhiko Kuroda mengisyaratkan Bank sentral Jepang siap untuk memperluas stimulus besar-besarannya, tapi dia kecewa investor berharap untuk petunjuk lebih eksplisit tentang apa yang BoJ akan lakukan dalam pertemuan berikutnya pada 20-21 September.

Euro juga stabil di 1,1151 dolar.

"Eropa mengawali hari perdagangan dengan pesanan pabrik Jerman. Sebuah kenaikan kecil diharapkan setelah penurunan serupa di bulan sebelumnya," Marshall Gittler, kepala penelitian investasi di FX Primus, mengatakan dalam sebuah catatan. "Sebuah angka pesanan pabrik yang baik bisa meningkatkan euro."

Para pemimpin dari negara-negara top dunia (G20) pada KTT di Tiongkok, Senin, sepakat untuk mengoordinasikan kebijakan ekonomi makro, namun beberapa usulan konkret tampak menghadapi peningkatan tantangan untuk globalisasi dan perdagangan bebas.

Minyak mentah berjangka menyentuh tertinggi satu minggu sebelum pengupas kembali keuntungannya pada Senin, setelah produsen utama Rusia dan Arab Saudi menegaskan mereka telah sepakat untuk bekerja sama dalam menstabilkan pasar minyak.

Minyak mentah Brent turun 0,3 persen pada 47,48 dolar AS per barel pada awal perdagangan di Asia.
(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016