Saya berpikirnya karena stroke, besok harinya saya tahu beritanya dari Hartanto, keracunan
Jakarta (ANTARA News) - Syaiful Hayat yang menjadi saksi dari tim pembela terdakwa kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, mengaku sempat mengira korban terkena serangan stroke saat terjadi kegaduhan di Kafe Olivier.

"Kebetulan saya menghadap di meja sebelah (meja Mirna dan Jessica), saya lihat Mirna tengadah. Saya bilang stroke paling karena saya lihat kepalanya tengadah," kata Syaiful dalam persidangan ke-19 kasus tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu.

"Kawan saya tidak percaya itu, oh mabuk mungkin katanya, saya bilang kok bisa mabuk itu kan kopi sama air putih," ujarnya menambahkan.

Pada saat kejadian, Syaiful tengah bertemu dengan rekan kerjanya Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono, Rudi Hendrawan, Pongki serta dua anak buah Pongki di kafe yang sama, di meja yang tidak jauh dari tempat duduk Jessica, Mirna dan Boon Juwita atau Hani.

Syaiful juga sempat melihat bahwa dari mulut Mirna keluar sedikit air dan ia sempat bertanya ke pelayan kenapa korban tidak segera dibawa ke rumah sakit karena menunggu suaminya.

"Keluar air sedikit dari mulut korban terus dilap juga, karena mulutnya terbuka. Hanya memang saya tanya ke pelayan kenapa tidak langsung dibawa ke RS? Katanya menunggu suaminya. Saya bilang jangan menunggu, suruh saja suaminya ke RS," kata Syaiful.

Keesokan hari setelah kejadian, Syaiful baru mendapatkan informasi dari Hartanto bahwa perempuan yang disangkanya stroke itu Mirna dan tewas keracunan.

"Saya berpikirnya karena stroke, besok harinya saya tahu beritanya dari Hartanto, keracunan. Saya berpikir itu kena stroke," kata Syaiful.

Sidang saat ini diskors dengan jadwal dimulai kembali pukul 14.00 WIB dengan mendengarkan keterangan dari dua saksi ahli tim pembela Jessica.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016