Mekkah  (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kembali mengingatkan jemaah untuk tidak memasak atau meninggalkan alat-alat yang membutuhkan daya listrik di kamar tanpa pengawasan.

Ia menyampaikan imbauan itu pada Kamis, saat meninjau lokasi kebakaran di pemondokan 624 yang terjadi di kamar 215. Kebakaran terjadi akibat jemaah meninggalkan rice cooker dalam kondisi menyala tanpa pengawasan.

"Karenanya ini pelajaran yang sangat berharga bagi jemaah kita untuk tidak menggunakan alat-alat yang menggunakan daya listrik tanpa pengawasan dari kita jadi rice cooker, pemanas air, alat apapun harus dengan pemantauan," kata Menag.

Ia berharap peristiwa tersebut tidak terulang kembali dan menjadi pengingat bagi petugas untuk makin gencar mensosialisasikan larangan memasak di dalam kamar.

Ia mengatakan sedapat mungkin jemaah mangan masak dalam kamar hotel karena dilarang.

"Di hotel ini sesunggunhya sudah ada tempat khusus untuk memasak. Ini tantangan bagi petugas untuk memberikan penjelasan secara terus menerus supaya tidak terulang karena tahun lalu juga terjadi seperti ini," katanya.

Pada kesempatan itu Menag mengucapkan syukur seluruh jemaah selamat.

"Tentu ini kekhilafan mereka, pasti ini di luar kesengajaan dan lebih karena ketidaktahuan jemaah kita. Tapi ya ini harus betul-betul menjadi pelajaran, yang bersangkutan tahu kesalahannya dan lebih berhati-hati," katanya.

Sementara itu, Kepala Sektor Enam Mazdjad Mohammad Syah menjelaskan kamar tersebut dihuni oleh lima perempuan dari kelompok terbang 09 Embarkasi Batam (BTH 09).

Pascakejadian penghuni telah dievakuasi ke kamar cadangan di hotel yang sama.

Di lokasi kejadian tampak sisa-sisa tempat tidur yang terbakar, rice cooker dengan nasi di dalamnya serta kabel telepon genggam yang hangus.

Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016