Bandung (ANTARA News) - Mantan atlet atletik kejuaraan dunia, Saripudin mendapat kesempatan membawa api abadi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat saat penerimaan dan pelepasan api di Kabupaten Garut, Jumat.

Saripudin merupakan atlet atletik dari Kabupaten Garut yang pernah mewakili Indonesia pada kejuaraan dunia, Cross Country di Boston, Amerika Serikat tahun 1992 dengan peraihan juara ke-21.

Meskipun tidak mendapatkan juara tiga besar, Saripudin mengaku saat itu bangga mampu menjadi perwakilan Indonesia dalam kejuaraan dunia di cabang olahraga atletik.

"Waktu kejuaraan di sana pas musim salju, jadi ada hambatan dan tantangan bagi saya, meskipun ke 21, tapi saya bangga menjadi perwakilan Indonesia," kata pria usia 47 tahun itu.

Saripudin membawa Api PON didampingi mantan atlet balap sepeda, Cecep Epriandi.

Dia bersama tim pengiring lainnya menerima Api PON dari Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Raya Garut-Tasikmalaya, Kecamatan Cilawu, untuk selanjutnya dibawa ke Pendopo.

Diusianya yang hampir setengah abad itu Saripudin tampak semangat berlari membawa Api PON sejauh 3km menuju Babancong, Pendopo Garut, Kamis (8/9) malam.

Api PON yang dibawanya itu diserahkan kepada Bupati Garut Rudy Gunawan untuk disemayamkan di Babancong sebuah bangunan tua peninggalan zaman Belanda.

Setelah semalam diinapkan di Babancong, Api PON kembali diserahkan oleh Bupati Garut kepada Saripudin untuk selanjutnya dibawa ke Simpang Lima, Garut, Jumat sekitar pukul 08.00 WIB.

Rombongan pengantar Api PON dari Garut menyerahkan api abadi tersebut kepada panitia Kirab Api PON untuk melanjutkan perjalanan kirab menuju Kabupaten Sumedang.

Saripudin mengungkapkan perasaan bangga dan merasa terhormat mendapat kesempatan membawa Api PON tersebut.

Ia berharap semangatnya itu menjadi contoh bagi generasi muda di Garut untuk terus berprestasi, dan tidak mudah menyerah.

Saripudin juga berharap para atlet dalam pesta olahraga nasional itu dapat menjunjung tinggi kejujuran dan tidak bermain dengan curang.

"Harus menunjukan yang terbaik, secara terhormat dan jangan curang," kata atlet yang mendapat penghargaan dari pemerintah dengan dijadikan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Garut itu.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016