Gorontalo (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto, di Gorontalo, Senin, membantah adanya sinyalemen bahwa partai yang dipimpinnya merupakan partai militer. Namun, ia pun mengakui bahwa dalam partai tersebut telah bergabung sejumlah mantan petinggi angkatan bersenjata, namun hal itu bukan menunjukkan bahwa Hanura telah dinominasi oleh militer. "Di partai Hanura memang sejumlah pengurusnya adalah mantan petinggi militer," kata Wiranto. Dia mengatakan bahwa mantan pejabat militer tersebut bergabung pada partai Hanura, tidak memiliki tendensi ataupun menginginkan jabatan apapun selain hanya merupakan pengabdian. Menurut dia, para mantan pejabat tersebut telah menangalkan semua atribut kemiliteran setelah bergabung dalam Hanura, dan telah mempunyai niat yang suci untuk membantu rakyat. "Kami bergabung dalam Hanura semata-mata hanya ingin membantu rakyat dan membangun bangsa Indonesia," kata Wiranto yang juga mantan Kasad dan Pangab tersebut. Dia mengatakan bahwa saat ini rakyat Indonesia masih banyak yang miskin serta penganguran di mana-mana, sehingga perlu untuk melakukan pembangunan dengan hati nurani. Menurut dia, saat ini bukan saja mantan petinggi militer yang telah bergabung dalam Hanura, tetapi banyak telah nasional yang tertarik untuk membesarkan partai tersebut. "Kami yakin prospek Hanura akan bisa menjadi partai yang besar," kata Wiranto, usai melantik Pengurus Partai Hanura Provinsi Gorontalo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007