Cirebon (ANTARA News) - Kepala Bidang Investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Barat, Asep Sutarman (53), meninggal dunia di ruang tunggu Kapolresta Cirebon AKBP Edison Sitorus di Markas Polresta Cirebon, Senin siang, sekitar pukul 12.00 WIB yang membuat `heboh` sejumlah petugas kepolisian. Korban saat itu tengah menunggu bertemu Kapolresta, karena akan menyampaikan hasil audit sebuah kasus dan saat itu ia sempat berbincang sejenak dengan Bodil Ustadi yang juga sesama tamu, namun tiba-tiba korban seperti ngorok dan kemudian terlihat seperti tertidur dengan posisi kepala menengadah ke atas. Saat tiba giliran untuk menemui Kapolresta, petugas tamu kemudian berusaha membangunkan korban, namun ternyata tidak mendapat jawaban, demikian juga ketika tangannya digoyang-goyang. Petugas tamu baru kaget setelah mengecek ke hidung tidak ada lagi hembusan nafas, demikian juga ketika dicek urat nadi di bagian leher sudah tidak ada denyutan, sehingga petugas meminta bantuan dokter untuk memeriksa apakah benar korban sudah meninggal. Begitu dinyatakan sudah meninggal, Asep yang warga desa Ciloa, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, itu segera dibawa ke RSUD Gunung Jati Cirebon untuk dilakukan otopsi. Kapolresta Cirebon melalui Wakapolresta-nya, Kompol Agus Nugroho SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa seorang pejabat BPKP Asep Sutarman meninggal dunia saat duduk di ruang tamu Mapolresta Cirebon. "Saat ini korban menunggu otopsi di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon untuk mengetahui sebab-sebab kematian. Yang jelas saat itu korban baru saja datang dan juga belum sempat meminum air mineral yang diberikan kepada setiap tamu," katanya. Namun, akhirnya korban dibawa ke Bandung tanpa dilakukan otopsi. Ia juga menjelaskan, Bodil Ustadi juga sudah dimintai keterangan karena sempat berbincang dengan korban. Sejumlah rekan korban tampak hadir di Kamar Mayat RSUD Gunung Jati Cirebon. Hermawan (40) salah seorang rekan korban mengatakan, sebelum ke Mapolresta, korban bersama dirinya mengunjungi Kantor Imigrasi Cirebon di Jalan Sisingamangaraja, namun setelah itu mereka berpisah karena mempunyai tugas yang lain. "Kami memang bukan satu tim, tetapi tadi ketika ke Imigrasi bersama saya dan almarhum tidak mengeluhkan sakit apapun," katanya. Ia menjelaskan, almarhum baru datang pada pagi hari dengan kendaraan dinas bersama seorang supir dan rencananya besok juga akan kembali ke Bandung. Ia juga tidak mengetahui, berkas apa yang akan diserahkan kepada Kapolresta Cirebon. "Yang jelas tadi dia membawa sebuah map," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007