Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian merekomendasikan kurikulum yang dipelajari di SMK ke depan semakin disesuaikan dengan kebutuhan industri untuk mendorong pendidikan vokasi.

"Supaya ke depan pendidikan vokasi disesuaikan dengan kebutuhan industri. Intinya Presiden Joko Widodo ingin pendidikan SMK yang ada itu match dengan industri," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat di Jakarta, Selasa.

Dalam hal ini, Kemenperin akan mendorong industri untuk lebih dekat dengan SMK, yang kurikulumnya sudah disesuaikan kebutuhan industri.

Selain itu, lanjut Syarif, Kemenperin juga meminta kepada industri untuk turut berkontribusi dalam pembelajaran yang ada di SMK.

"Peralatan pembelajaran yang ada di SMK kan terbatas. Nah, akan lebih bagus kalau industri memfasilitasi ini, agar pembelajaran juga dapat lebih real. Oleh karena itu, prodinya juga harus disesuaikan," ungkap Syarif.

Bahkan, tambah Syarif, instruktur yang berasal dari industri juga bisa ambil bagian menjadi pengajar di SMK.

Hal tersebut dilakukan untuk menjawab kebutuhan industri terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap kerja dibidang industri.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016