Jakarta (ANTARA News) - Sineas Dedi Setiadi blak-blakan soal menyutradarai film dengan peran utama Gatot Brajamusti alias Aa Gatot yang berjudul  "Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita” beberapa tahun silam. 

“Itu film busuk!” kata Dedi di Polda Metro Jaya, Selasa.Dia  dipanggil ke Polda Metro Jaya sebagai saksi untuk kasus kepemilikan senjata api yang menjerat Gatot.

Film “Azrax” dibuat pada 2011 dan baru dirilis dua tahun kemudian. Dedi mengatakan sejak saat itu tidak pernah berhubungan lagi dengan Gatot. Dedi merasa tidak cocok bekerjasama dengan Gatot lagi dalam urusan film.

Dedi menyebut Gatot sebagai aktor yang tidak disiplin sehingga menghambat proses pembuatan film.

Sebagai sutradara, Dedi merasa tidak pernah bisa mengarahkan Gatot hingga mencapai target yang ia inginkan. 

“Gatot susah disiplin, sangat berat, janji jam 8 datang jam 3. Pas syuting adegan action baru satu shoot capek,” tutur sutradara serial televisi Jendela Rumah Kita era 80-an.

“Bagaimana mau jadi bagus, kita sudah ilfeel (hilang feeling) dan kehilangan mood,” imbuh dia.

Ketika Gatot terjerat kasus kepemilikan senjata api yang diduga dipakai sebagai properti film “Azrax”, Dedi pun ikut terseret. 

“Ribet, kacau, pusing, yang bukan kerjaan gue, ngapain gue ke sini? Buang waktu ke sini, ngapain coba?” katanya retoris.

“Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita” dirilis pada 2013 dan dibintangi oleh Gatot Brajamusti serta Nadine Chandrawinata. Reza Artamevia dan Elma Theana yang saat itu masih jadi murid Gatot pun menjadi cameo di film tersebut.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016