London (ANTARA News) - Pelatih Liverpool, Rafael Benitez, mengingatkan keampuhan timnya ketika maju ke final Liga Champions 2005, dalam usaha membuat para pemain terfokus pada pertandingan kedua perempat final melawan PSV Einchoven, Rabu malam. Liverpool kelihatannya akan maju ke semifinal melawan antara Chelsea atau Valencia setelah mereka mengalahkan lawannya, Belanda, 3-0 pada pertandingan tandang, tetapi Benitez mengatakan keajaiban bisa saja muncul seperti di Istanbul, ketika Liverpool yang kecolongan 0-3 akhirnya mengalahkan AC Milan dalam adu penalti, sehingga tidak ada kepastian dalam permainan. "Jenis permainan seperti ini sulit diramalkan. Terkadang tim mengatakan OK dan niat mereka terlaksana, tetapi kita harus hati-hati betul," kata Benitez menjelang pertandingan ulang di Anfield. "Kami menyadari dari ketertinggalan 0-3 bisa saja terjadi hal lain dalam kompetisi Liga Champions--seperti kami lakukan di Istanbul. Kami bila mereka lebih dulu mencetak gol, maka mereka akan terus menyerang dan itu jadi masalah bagi kami. Jadi kami harus menjalani pertandingan seperti ketika kami melawan Barcelona dan mencoba untuk menang," katanya, seperti dikutip Reuters. Dalam putaran sistem gugur itu, Liverpool memimpin 2-1 dari pertandingan tandang dan kendati mereka kalah 0-1 pada pertandingan ulang di Anfield, mereka terus melaju karena unggul selisih gol dan tidak membiarkan Barcelona memenuhi keinginan mereka untuk naik ke urutan teratas. Dan berdasar peringatan Benitez, sejarah membuktikan bahwa PSV tidak akan memiliki kesempatan. Lebih dari setengah abad sejarah sepak bola Erora, menunjukkan bahwa 114 tim kalah 0-3 pada putaran pertama di kandang sendiri dan tidak satu pun yang maju ke putaran selanjutnya. Inspirasi Gerrard Bangkitnya penampilan Liverpool atas Milan terbangun dari kepiawaian pemain berinspirasi Steven Gerrard, tetapi PSV tidak memiliki pemain sekaliber dia dalam tim mereka. Gerrard membuka gol awal pada pertandingan leg pertama saat Liverpool memperagakan permainan tajam di tingkat Eropa sedangkan lawan yang didera cedera pemain hanya berusaha menekan permainan agar berlangsung seri. Cedera pemain pada malam itu terjadi pada pemain tengah asal Brazil, Fabio Aurelio, yang sudah berakhir masa kontraknya dan membuka jalan untuk masuknya Mark Gonzales. Pilihan lain Benitez akan tertuju pada lini depan, karena Dirk Kuyt sedang dalam masa hukuman. Pemain keras Peter Crouch kelihatannya akan menggantikannya tetapi ia akan dilanjutkan Craig Bellamy, pemain duet saat menang 1-2 lawan Reading pada laga liga Sabtu. PSV akan datang ke Inggris beranggotan 16 pemain sedangkan Alex, Ibrahim Afellay, Edison Mendes, Michael Reiziger, Alcides dan Jan Kromkamp sedang beristirahat karena cedera. Pelatih Ronald Koeman, yang mengatakan pada akhir pertandingan leg pertama bahwa permainan Liga Champions mereka sudah berakhir, akhirnya memberi semangat pada timnya, pimpinan klasemen Liga Belanda yang keunggulan 11 poinnya melorot dua angka dengan sisa tiga pertandingan lagi. "Kita harus tampil lagi dan mendominasi pertandingan sebelum akhir musim ini," katanya. Kemungkinan susunan tim : Liverpool: 25-Pepe Reina; 3-Steve Finnan, 23-Jamie Carragher, 5-Daniel Agger, 6-John Arne Riise; 20-Javier Mascherano, 8-Steven Gerrard, 14-Xabi Alonso, 11-Mark Gonzalez; 16-Jermaine Pennant, 15-Peter Crouch. PSV Eindhoven: 1-Gomes; 22-Csaba Feher, 14-Manuel Da Costa, 6-Timmy Simons, 23-Carlos Salcido; 15-Jason Culina, 8-Philip Cocu, 7-Mika Vayrynen, 28-Sun Xiang; 10-Arouna Kone, 17-Jefferson Farfan. Wasit: Roberto Rosetti (Italia). (*)

Copyright © ANTARA 2007