...jika fasilitasnya dirusak akan mempengaruhi jadwal terbang pesawat Garuda yang biasanya tiba subuh hari di Biak namun harus mundur jadwal hingga pukul 06.00."
Biak (ANTARA News) - Manajemen PT Angkasa Pura 1 bandara Frans Kaisiepo Kabupaten Biak Numfor, Papua hingga Minggu 18 September 2016 masih memperbaiki lampu runway 11 Bandara Biak yang dirusak oknum masyarakat.

"Akibat lampu runway dirusak pesawat tidak bisa mendarat di waktu subuh atau malam hari di Bandara Frans Kaisiepo Biak," ungkap General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo Biak Minggus GT Gundiguai di Biak, Minggu.

Ia mengakui, pihak pengelola jasa Bandara Frans Kaisiepo sedang mengupayakan perbaikan lampu runway 11 sehingga dapat menunjang penerbangan di malam hingga subuh dini hari.

Minggus menyebutkan, untuk memperbaiki fasilitas lampu runway bandara pihak PT Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo Biak harus mengeluarkan biaya hingga miliaran rupiah.

"Lampu runway sangat vital menuntun landing pesawat ke Bandara Biak, ya jika fasilitasnya dirusak akan mempengaruhi jadwal terbang pesawat Garuda yang biasanya tiba subuh hari di Biak namun harus mundur jadwal hingga pukul 06.00," ujarnya.

Menyinggung penjagaan dan pengamanan fasilitas Bandara Biak, menurut Minggus, sudah disiapkan petugas security khusus bandara yang disebar di sejumlah tempat.

Namun kenyataan di lapangan, lanjutnya masih ditemukan adanya fasilitas umum penerbangan seperti lampu runway dirusak oknum warga sehingga sangat mempengaruhi jadwal kedatangan penerbangan di waktu subuh dan malam hari ke bandara Frans Kaisiepo Biak.

Minggus mengimbau, warga Biak untuk menjaga fasilitas penerbangan di kawasan bandara karena sangat membantu kelancaran jadwal landing dan take off pesawat terbang ke Biak.

Hingga Minggu sore, aktivitas penerbangan di bandara Frans Kaisiepo Biak tampak sepi karena hanya dua pesawat terbang yang berangkat menuju arah Barat, Makassar dan Jakarta yakni Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.

Pewarta: Muhsidin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016