Bandung (ANTARA News) - Anggara Perdana mengantarkan kontingen Jawa Timur meraih medali emas pertama pada cabang olahraga aeromodelling pada PON XIX/2016 untuk nomor outdoor hand launch glider (OHLG) putera, di Pangkalan Udara TNI AU Sulaiman, Kabupaten Bandung, Minggu.

Pada nomor ini, atlet harus meluncurkan pesawat glider pada kelas-kelas tertentunya memakai tangan dengan teknik-teknik dan aspek-aspek lain yang diatur dalam ketentuan lomba. 

Selama tujuh ronde pertandingan di nomor itu, Perdana berhasil mengumpulkan nilai tertinggi, yakni 395, menyisihkan atlet tuan rumah Jawa Barat,  Meygawan, dengan nilai 374, yang harus puas dengan medali perak dan atlet Banten memperoleh perunggu dengan nilai 366.

"Alhamdulillah, hasil ini di luar perkiraan kami karena pada ronde pertama, atlet kami nilainya hanya 36 detik tapi di ronde berikutnya penampilannya menunjukan peningkatan," kata manajer aeromodelling kontingen Jawa Timur, Sri Wahyuni.

Wahyuni berharap, raihan medali emas pertama tersebut bisa menjadi penyemangat atlet aeromodelling Jawa Timur untuk menampilkan hasil terbaiknya di setiap nomor yang diperlombakan pada cabang itu.

"Semoga target kami untuk meraih tiga emas di aeromodelling PON XIX Jawa Barat bisa tercapai. Mohon doanya dari masyarakat semua untuk Jawa Timur," kata dia.

Sementara itu, pelatih aeromodelling Jawa Barat, Yuyus Bekoming, mengatakan, faktor mental cukup mempengaruhi penampilan atlet Meygawan yang turun pada nomor OHGL cabang olahraga Aeromodelling PON XIX/2016 Jawa Barat.

"Meygawan itu baru pertama kali ikut ajang ini dan mungkin dia sedikit gugup sehingga pada ronde pertama dan keempat penampilan sedikit turun. Ronde pertama nilainya 49 detik, ronde keempat 39 detik.Tapi kami tetap mensyukuri hasil yang diraih Meygawan terlebih dia baru pertama kali ikut PON," kata Yuyus.

Pertandingan perdana cabang aeromodelling PON XIX untuk nomor OHGL disaksiakan langsung Ketua Umum PB PON XIX/Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dan istrinya, Netty Heryawan. 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016