Bogor (ANTARA News) - PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) mengoreksi proyeksi perolehan laba bersih tahun 2007 menjadi Rp306 miliar atau turun dibanding dengan perolehan laba bersih dua tahun sebelumnya. "Pada tahun 2007 ini aga koreksi proyeksi laba bersih sehingga menjadi RP306 miliar karena bunga aktuaria yang diturunkan supaya cadangan kita semakin besar," kata Dirut Taspen, Achmad Subianto usai acara Gerakan Penghijauan Peduli Banjir Jakarta dan Sekitarnya di Desa Sukagalih Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, Selasa. Achmad menyebutkan, laba bersih perseroan pada tahun 2006 (unaudited) mencapai Rp486 miliar atau meningkat dibanding dengan laba bersih pada tahun 2005 yang mencapai Rp381 miliar. "Perolehan laba 2006 sudah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) hanya memang belum diaudit. Sementara untuk proyeksi laba bersih 2007 dikoreksi mengalami penurunan karena bunga aktuaria dikecilkan dari 10,2 persen menjadi 10,1 persen," jelasnya. Achmad menyebutkan, saat ini Taspen memiliki 42 kantor cabang dan di setiap propinsi minimal harus memiliki satu kantor cabang. Saat ini terdapat tiga provinsi yang sama sekali belum memiliki kantor cabang yaitu Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Kepulauan Riau. Dari sisi peserta dana tabungan dan asuransi, hingga saat ini Taspen memiliki lebih dari lima juta peserta yang terdiri dari pegawai negeri sebanyak sekitar 3,6 juta orang dan pensiunan sebanyak 1,6 juta orang. "Kalau peserta pensiunan kan ada yang meninggal dan ada pula yang baru masuk sehingga jumlahnya segitu-gitu saja, demikian juga dengan pegawai negeri, tapi kalau tidak salah tahun ini ada tambahan 200.000 pegawai negeri yang harus dilayani Taspen," kata Achmad. Ia menyebutkan, Taspen sebenarnya mengelola tiga jenis dana namun hanya dua yang selama ini dikenal. Tiga jenis dana itu adalah dana pensiun, tabungan hari tua (THT), dan dana kesejahteraan PNS seperti asuransi kematian, dan uang duka wafat. "Seorang PNS begitu memasuki masa pensiun maka akan menerima dana lumpsum yang disebut dengan THT, PNS yang bersangkutan juga menerima dana pensiun yang dibayarkan secara bulana," jelasnya. Mengenai dana yang dikelola, Achmad menyebutkan, BUMN keuangan itu mengelola dana sekitar Rp26 triliun yang terdiri dari dana pensiun sebesar Rp9 triliun dan dana THT sebesar Rp19 triliun. "Jadi total dana yang dikelola Taspen sekitar Rp26 triliun, tapi ada yang dipakai oleh pemerintah yang jumlahnya juga hampir Rp26 triliun," kata Achmad. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007