Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) dipercepat, sehingga dapat digunakan untuk penyelenggaraan World Cultural Forum (WCF) yang dilangsungkan di Bali pada Oktober 2008. "Presiden mengatakan pembagunan GWK harus dilanjutkan, syukur-syukur bisa selesai 2008," ujar Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, usai menghadap Presiden Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa. Jero Wacik bersama dengan Ketua Yayasan GWK Made Magku Pastika, mantan Menteri Pariwisata Joop Ave, pematung utama GWK Nyoman Nuarta, dan Bendahara Yayasan GWK Bambang Wibowo menyampaikan kepada Presiden terkait belum rampungnya pembangunan GWK sejak dimulai pada 1994. "Selain itu, kita juga menympaikan gagasan peyelenggaraan WCF di GWK, Bali bersamaan dengan 100 Tahun Kebangkitan Nasional," ujar Wacik. Ia menjelaskan, selain WCF yang menggelar festival sekitar seratus kebudayaan, pada Oktober 2008 di Bali juga dilaksanakan Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim. Sementara itu, Ketua Yayasan GWK Made Magku Pastika mengatakan, hingga kini pembangunan GWK telah mencapai 42 persen. "Dibutuhkan biaya sekitar Rp1,5 triliun untuk meyelesaikan pembangunan tatakan, patung, dan fasilitas lainnya seperti hotel, tempat konperensi, eksibisi," ujar Pastika, yang juga Ketua Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional. Ia menjelaskan, sumber pembiayaan pembangunan GWK ini diupayakan dari swasta, dan swadaya sendiri pengelola GWK yaitu PT Garuda Adimatra Indonesia (Gain). "PT Gain ini yang mengelola GWK dengan pendapatan seperti dari hasil penjualan tiket pada saat pertunjukan maupun konser besar di lokasi ini," ujarnya. "Dari hasil pendapatan tersebut, ditambah dengan pinjaman bank diharapkan pembangunan dapat dlanjutkan," ujarnya. Sejauh ini sedang dilakukan penghitungan kebutuhan biaya yang dibutuhkan bersamaan dengan penjajakan dengan perbankan yang tertarik membiayai GWK. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007