Jakarta (ANTARA News) - Ratusan aparat keamanan berjaga-jaga di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta saat pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017 dimulai pada 21 September.

"Kami bekerja sama dengan Kapolda Metro Jaya karena ini acara besar. Polda metro juga sudah pernah simulasi juga, saya pernah datang juga saat simulasi," kata Kepala KPUD DKI Jakarta Sumarno, Jakarta, Rabu.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Dwiyono menuturkan pihaknya menerjunkan 364 personel keamanan untuk mengantisipasi adanya kericuhan massa saat pendaftaran.

"Kami mengimbau pasangan calon untuk tidak membawa massa pendukungnya agar tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas di lokasi," kata Kombes Pol Dwiyono.

Pihak kepolisian juga menyiagakan satu unit kendaraan "water canon" dan satu unit "barracuda" atau kendaraan lapis baja di depan kantor KPUD DKI Jakarta.

Dwiyono mengatakan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menjaga keamanan di kantor KPUD DKI Jakarta.

"Kita fokus KPUD, soal aksi demo elemen masyarakat sudah memberitahukan dan saat ini masih didalami intelijen kami. Mudah-mudahan bisa berjalan aman," ujarnya.

Dari pantauan Antara, aparat keamanan berjaga-jaga di depan dan dalam gedung KPUD DKI. Setiap orang yang masuk diminta untuk menunjukkan kartu tanda pengenal.

Sementara itu, sebuah tenda besar dengan atap merah putih didirikan di halaman kantor KPU Provinsi DKI dengan karpet merah berukuran dua meter dipasang untuk dilalui pengunjung dari halaman parkir menuju pintu masuk gedung.

Selain itu, pihak KPU DKI juga menyediakan dua televisi di halaman kantor untuk menayangkan proses pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat berencana mendaftarkan diri ke KPUD DKI sekitar pukul 13.00 WIB hari ini.

KPUD DKI Jakarta membuka pendaftaran pasangan calon gubernur melalui jalur partai politik pada 21-23 September 2016.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016