Garut (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memimpin doa bagi korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, Kamis.

Doa yang didahului pembacaan Alfatihah tersebut dilakukan di Panti Sosial Tresna Wredha Jiwa Baru di Garut yang juga terdampak banjir bandang.

Mensos juga menyerahkan bantuan santunan kematian kepada 12 ahli waris korban yang meninggal masing-masing senilai Rp15 juta rupiah.

"Santunan kematian ini sebagai bentuk duka cita terhadap korban. Kita harapkan keluarga yang ditinggalkan tabah dan kuat menghadapi cobaan ini," kata Mensos.

Sebanyak 23 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Kabupaten Garut namun baru 12 orang yang sudah dipastikan ahli warisnya.

Mensos sempat menyapa perwakilan ahli waris dan menghibur mereka, bahkan Khofifah sampai menitikkan air mata karena ikut merasakan duka keluarga korban.

"Yang tabah ya, semoga mereka dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah," ujar Khofifah seraya memeluk Yuni salah seorang ahli waris yang kehilangan suami dan seorang anak yang baru berusia empat tahun.

Kepada Jaka yang masih sekolah dan merupakan salah seorang ahli waris yang kehilangan kedua orang tuanya, Mensos mengingatkan agar terus mendoakan orang tua.

Mensos berada di Garut meninjau dampak banjir bandang dan longsor akibat luapan Sungai Cimanuk yang dipicu hujan deras sejak Selasa (20/9), pukul 19.00 WIB.

Selain korban meninggal dunia, tercatat empat orang mengalami luka berat, 27 orang luka ringan, 15 orang dinyatakan hilang.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016