Dengan jumlah pengungsi yang menurut data BNPB mencapai 1.000 orang, maka tindakan cepat dan segera mutlak dibutuhkan. Jika perlu, datangkan bantuan dari tempat lain
Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) meminta bantuan bagi korban banjir di Garut dan Sumedang, Jawa Barat, segera dipercepat, mengingat saat ini banyaknya jumlah warga yang membutuhkan pertolongan.

"ICMI menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas bencana yang terjadi di Garut dan Sumedang, Rabu dini hari. Kami berharap BNPB, khususnya di Provinsi Jawa Barat dapat terus melakukan pencarian dan penyelamatan bagi para korban bencana alam tersebut sesegera mungkin," kata Sekretaris Jenderal ICMI, Muhammad Jafar Hafsah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Ia meminta semua pihak dalam tim SAR dan tim penanganan pengungsi menyediakan fasilitas yang baik demi menghilangkan trauma dan kekhawatiran warga pascamusibah Garut dan Sumedang itu.

"Dengan jumlah pengungsi yang menurut data BNPB mencapai 1.000 orang, maka tindakan cepat dan segera mutlak dibutuhkan. Jika perlu, datangkan bantuan dari tempat lain agar pertolongan dapat efisien dilakukan," kata Jafar.

Saat ini seluruh warga yang terkena dampak saat ini sudah diungsikan beberapa tempat di Markas Korem 06, Apotek Wira Prima, Rumah Sakit Guntur, dan posko Sekretaris Daerah.

Menurut BNPB, jumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah mengingat banjir bandang ini berskala besar.

Menurut Jafar, dia menduga dahsyatnya banjar yang menerjang Garut-Sumedang akibat dari rusaknya hulu Sungai Cimanuk dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk yang tak mampu lagi menahan debit air hujan.

"Buruknya kondisi aliran hulu sungai tersebut sudah terjadi berpuluh-puluh tahun. Sehingga jika di kawasan tersebut diguyur hujan lebat maka akan ada banjir dan longsor, itu informasi yang saya terima," ujar Jafar.


Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016