Cirebon (ANTARA News) - Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/Jabar 2016 merupakan kesempatan terakhir bagi atlet bulu tangkis Jawa Barat, Setyaldi Putra Wibowo, untuk tampil di ajang tersebut dan ia mengoptimalkan betul hal itu dengan mempersembahkan medali emas di nomor beregu putra.

Setyaldi sukses memenangi laga penentuan setelah diturunkan sebagai tunggal ketiga di babak final melawan Jawa Tengah dengan mempecundangi Reksy Aureza Megananda dua game langsung 21-17, 21-16 di GOR Bima, Cirebon, Jabar, Jumat.

Ambisi untuk mempersembahkan medali emas bagi Jabar di kesempatan terakhirnya seolah gayung bersambut dengan riuhnya dukungan publik GOR Bima untuk tim beregu putra Jabar, membuat Setyaldi sukses menjadi pahlawan kemenangan medali emas pertama bagi Jabar dari cabang olah raga bulu tangkis.

"Modalnya cuma semangat saja, soalnya ada dukungan dari suporter karena kami tuan rumah juga kan. Saya ingin membanggakan Jabar juga, lagipula ini PON terakhir saya, kapan lagi bisa gini," kata Setyaldi selepas pertandingan.

Pemuda kelahiran Semarang, Jawa Tengah, yang memiliki logat Sunda itu akan genap memasuki usia 22 tahun pada 29 Desember 2016 mendatang, sehingga pada pelaksanaan PON XX yang rencananya digelar di Papua 2020 mendatang ia sudah berusia 25 tahun dan tidak diperkenankan turun membela Jabar kembali di ajang pesta olahraga antaraprovinsi tersebut.

Kemenangan di babak final atas Reksy juga menjadi ajang penuntasan kekalahan 18-21, 21-14, 15-21 yang dirasakan Setyaldi di babak penyisihan Grup A.

Dukungan massif yang diberikan publik GOR Bima disebut Setyaldi mengalahkan beban yang dirasakannya saat tampil di babak final.

"Beban past ada apalagi di final, tetapi saya berusaha memaksimalkan saja. Saya tidak mau mengecewakan penonton yang sudah memberi dukungan," pungkasnya.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016