Jonatan yang mewakili DKI Jakarta sekaligus berstatus unggulan pertama sukses mempecundangi Anthony, sebagai unggulan keempat dan mewakili Jabar, dua game langsung 21-19, 21-18.
Berkat kemenangan tersebut, Jonatan berhak melaju ke babak final. Pemain peringkat 23 dunia itu akan menanti lawannya dari pemenang laga semifinal lain, antara wakil Jawa Tengah Ihsan Maulana Mustofa dengan wakil Jawa Timur Wisnu Yuli Prasetyo.
Anthony bermain lebih rileks di awal laga dan memegang keunggulan 11-7, namun perlahan tapi pasti Jonatan mulai menemukan permainan terbaiknya dan membalikkan keadaan 17-15. Kedua sahabat itu lantas saling kejar saat skor 18-18, namun Jonatan akhirnya mengantongin game pertama 21-19.
Kepercayaan diri yang makin mantap membuat Jonatan unggul 11-7 atas Anthony di awal game kedua. Sebaliknya Anthony berusaha mengejar ketertinggalannya dan memangkas selisih poin 16-18.
Sayangnya kebangkitan Anthony sedikit terlambat karena kepercayaan diri Jonatan tak kunjung goyah, hingga akhirnya ia menyelesaikan game kedua 21-18.
"Di awal memang dia lebih enak mainnya, tekanan justru ada di saya, selain karena lawan tuan rumah juga sebagai unggulan pertama, sampai permainan saya monoton," kata Jonatan selepas pertandingan.
"Namun di poin 8-13 kalau gak salah, saya berbalik berusaha main sabar supaya enggak terlalu keburu nafsu mematikan permainan. Di lain pihak sejak itu dia kelihatan tidak sabaran, jadi enggak keluar permainan terbaiknya," ujarnya menambahkan.
Anthony membenarkan penilaian lawannya tersebut dan mengakui ia terburu-buru ingin mematikan permainan.
"Saya banyak salah sendiri, mungkin nafsu ingin menyerang terus dan maunya cepat-cepat mematikan permainan malah jadi bumerang buat saya," kata Anthony.
Laga final seluruh nomor perorangan akan dilangsungkan di GOR Bima, Cirebon, Rabu (28/9).
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
