Gorontalo (ANTARA News) - Meskipun masih banyak kendala menghadang, secara umum hubungan perdagangan antara Indonesia dan negara-negara di Afrika berkembang cukup baik. Hal itu disampaikan oleh Direktur Afrika Departemen Luar Negeri RI, Sudirman Haseng, ketika menggelar dialog interaktif mengenai potensi Afrika di Gorontalo. Menurut dia, meskipun total nilai ekspor Indonesia ke Afrika tergolong kecil yakni US$ 1,4 Milyar pada tahun 2005, namun menunjukkan bahwa trend perdagangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. "Kecilnya perdagangan ini antara lain diakibatkan oleh adanya citra negatif Afrika di mata pengusaha Indonesia pada umumnya," jelas Haseng. Ia mengungkapkan sejauh ini Indonesia telah mengekspor berbagai produk, seperti karet, tekstil, pulp dan kertas, minyak sayuran/nabati, dan obat-obatan. Sementara produk impor dari negara-negara di Afrika di antaranya minyak bumi, cocoa, flat rolled iron, kapas serta baja. Di lain sisi, lanjutnya, Indonesia memiliki hubungan sejarah diplomasi yang cukup panjang terkait dengan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955, maupun yang terbaru pada KTT Asia Afrika pada tahun 2005. Terlebih lagi, kata dia, saat ini Indonesia telah memiliki 16 perwakilan dari total 53 negara yang ada di Afrika, dimana merupakan jumlah perwakilan terbanyak dari kawasan Asia Tenggara. "Kedekatan secara historis ini membawa citra positif bagi Indonesia," ungkapnya. Selain itu, bantuan dan kerjasama teknik yang diberikan Indonesia sejak 1980-an, sangat membantu citra positif Indonesia di mata Afrika. Ia menambahkan untuk kedepan RI optimis meningkatkan hubungan dengan negara-negara di Afrika, bukan hanya perdagangan namun juga secara politis, dimana dukungan dari 53 negara merupakan peluang bagi diplomasi di berbagai forum multilateral. (*)

Copyright © ANTARA 2007