Liverpool (ANTARA News) - Manajer Liverpool, Rafael Benitez, tidak menyembunyikan rasa gembira setelah klub asuhannya masuk semi-final Piala Champions, meski ia tetap merendah ketika harus berhadapan dengan Chelsea pada Rabu pekan depan (25/4). Unggul agregat 4-0 setelah mencampakkan PSV Eindhoven 1-0 di Anfield, Rafael Benitez alias Rafa bakal terlibat perang kata-kata dengan manajer Chelsea, Jose Mourinho. Dengan meraih kemenangan 3-0 atas PSV Eindhoven dalam putaran pertama, Liverpool tampil penuh percaya diri. Pada menit ke-67, Peter Crouch menyarangkan satu gol ke gawang tim asal Belanda itu. Benitez pun berbunga-bunga, kendati perjuangan belum paripurna. Duel antara dua klub asal Inggris seakan mengulang semi-final tahun 2005. Waktu itu Liverpool membukukan kemenangan agregat 1-0 dengan gol kontroversial Luis Garcia. Pertemuan kedua tim tak pelak membuka persaingan, tidak sebatas di liga domestik, melainkan di laga Eropa. "Kami berteman baik. Sama-sama berjuang untuk menang," kata Benitez dengan tersenyum dalam jumpa pers, seperti dikutip Reuters. "Ia menjaga pertemanan dengan para manajer dari tim yang ia kalahkan dalam pertandingan. Kemudian ia mulai bersaing dengan para manajer dari tim-tim unggulan," katanya. Komentar di atas agaknya ditujukan bagi Mourinho. Pelatih asal Portugal ini tahu betul bahwa perjuangan melawan Chelsea tidaklah mudah, karena itu ia memilih merendah. "Sebagai manajer Liverpool, engkau harus memiliki kepercayaan diri. Meski Chelsea tampil sebagai tim yang sangat baik," katanya. Bertanding di kandang dalam putaran kedua merupakan hal yang menguntunngkan bagi Liverpool. "Kami memang memiliki peluang, meski kemarin lawan tampil dengan serangan balik," katanya. "Kami memang menguasi pertandingan untuk menyarangkan gol yang membuahkan kemenangan," kata Benitez. Sementara pelatih PSV Ronald Koeman menunjukkan rasa puas atas penampilan timnya secara keseluruhan, kendati menelan pil pahit tersingkir. "Kami memiliki peluang lewat Jefferson Farfan namun tidak membuahkan gol. Ketika melawan Liverpool yang sarat dengan pemain berkualitas, memanfaatkan setiap peluang menjadi penting," katanya. Ia kemudian menyayangan keputusan wasit atas Dirk Marcellis yang memengaruhi penampilan tim. Mercellis terkena kartu merah pada menit 64 setelah melakukan "sliding-tackle". Koeman pun berkomentar, "Itu tackle yang sebenarnya bersih dalam sepakbola. Anda tidak memahami sepakbola sepenuhnya jika langsung beitu saja memberi kartu merah." (*)

Copyright © ANTARA 2007