Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Kamis sesi pagi, ditutup melemah karena aksi ambil untung (profit-taking), setelah indeks mengalami pengauatan pada empat sesi perdagangan (sejak 5 April) sebelumnya. IHSG sesi pagi ditutup turun 5,993 poin atau 0,31 persen menjadi 1.925,015, sedangkan Indeks LQ45 melemah 2,014 poin atau 0,48 persen ke posisi 414,030. Volume perdagangan mencapai 1,397 miliar unit saham, dengan nilai Rp1,619 triliun dari 18.879 kali transaksi. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, Kamis, mengatakan bahwa indeks yang telah menguat dalam beberapa sesi terakhir juga telah memasuki posisi jenuh beli dari segi teknikal, hal ini telah memicu investor, terutama investor lokal dan jangka pendek untuk melakukan aksi ambil untung. Selain itu, lanjut Paramitra, turunnya indeks juga mengikuti pelemahan indeks hampir di seluruh bursa regional. "Minimnya sentimen positif dari dalam negeri juga mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi tersebut," tambahnya. Penurunan indeks ini dipimpin oleh anjloknya harga saham Aneka Tambang (ANTM), Telkom (TLKM), Indosat (ISAT), Astra Internasional (ASII) dan Bank BRI (BBRI). Saham ANTM melemah Rp50 menjadi Rp15.300, TLKM menurun Rp250 ke posisi Rp10.200, ISAT terjun Rp100 ke Rp6.300, ASII terkoreksi Rp100 menjadi Rp13.600 dan BBRI turun Rp100 ke level Rp10.400. Namun pergerakan saham yang naik masih mendominasi pasar sebanyak 62 dibanding yang turun 53 dan 57 bergerak mendatar. Beberapa saham unggulan yang masih bergerak positif dan menahan indeks tidak terlalu turun tajam di antaranya adalah saham Bank Mandiri (BMRI), Bumi Resources (BUMI) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) masih menahan indeks untuk tidak turun tajam. Saham BMTI menguat Rp75 menjadi Rp2.825, BUMI terdorong Rp30 ke posisi Rp1.360 dan PGAS menambah Rp150 ke harga Rp10.700. (*)

Copyright © ANTARA 2007