Baghdad (ANTARA News) - Satu ledakan menghantam gedung parlemen Irak di Baghdad, Kamis dan lusinan orang cedera, kata seorang saksi mata kepada Reuters. Ia mengatakan, ledakan itu tampaknya terjadi di dalam sebuah restoran di gedung itu pada saat banyak anggota parlemen sedang makan siang. Parlemen sedang melakukan sidang, Kamis. Gedung parlemen itu terletak di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat. Kelompok-kelompok perlawanan jarang berhasil menerobos sejumlah pos pemeriksaan dan melancarkan serangan-serangan. Baru-baru ini, militer AS mengatakan dua rompi bunuh diri ditemukan di dalam zona itu, satu daerah yang terdapat banyak kantor-kantor pemerintah dan Kedubes Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, satu bom truk menewaskan paling tidak tujuh orang di satu jembatan utama di Baghdad utara, menghancurkan sebagian besar bangunan baja itu dan menyebabkan beberapa mobil terperosok masuk ke Sungai Tigris di bawahnya, kata polisi. Dua bagian dari jembatan Sarafiya itu, satu jalan utama yang menghubungkan Baghdad timur dan barat, ambruk ke sungai itu. Seorang perwira militer di lokasi itu mengatakan, mungkin bom-bom digunakan untuk merobohkan sebuah jembatan yang menurut penduduk setempat dibangun oleh Inggris awal tahun 1900-an. Di antara yang tewas itu adalah empat polisi yang jatuh setelah mobil mereka masuk ke air sungai yang berlumpur, kata polisi. Pasukan AS dan Irak melancarkan satu operasi keamanan di ibukota itu dua bulan lalu yang telah menurunkan pembunuhan-pembunuhan regu bunuh diri, tapi bom-bom truk dan mobil masih terus membunuh dan mencederai orang-orang. Kehancuran jembatan itu akan menyebabkan gangguan penting di Baghdad utara. Dua jembatan lain yang membentang di sungai Tigris di bagian ibukota itu ditutup karena alasan-alasan keamanan sementara satu lainnya dianggap oleh banyak penduduk sebagai sangat berbahaya untuk digunakan. "Ada satu persekongkolan untuk mengisolasi dua bagian Baghdad," kata ketua parlemen Mahmoud Mashhadani, seorang politikus Sunni kepada para anggota parlemen. Selusin jembatan membentang di sungai Tigris di Bahdad menghubungkan bagian timur dan barat kota itu. Sejak serangan bom sebuah masjid penting Syiah di kota Samaria Februari 2006, gelombang aksi kekerasan melanda kota itu. Kelompok Sunni tinggal di bagian barat sungai itu dan Syiah di bagian timur. Polisi mengatakan tujuh orang tewas akibat ledakan di jembatan itu. Mereka mengatakan sekitar 22 orang cedera. Paling tidak lima mobil masuk ke sungai itu, termasuk kendaraan-kendaraan polisi. Operasi keamanan di Baghdad dianggapa sebagai usaha terakhir untuk mencegah Irak terjerumus dalam perang saudara antara mayoritas Syiah dan minoritas Arab Sunni. Kelompok Sunni memainkan peran penting selama pemerintah Presiden Saddam Hussein. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007