Jakarta (ANTARA News) - Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum/WPF) yang diselenggarakan pada 1-4 November 2016 akan mengusung topik bahasan ekstremisme kekerasan (violent extremism).

"Kami mengharapkan penyelenggaraan WPF ke-6 ini mampu mempromosikan dan membangun budaya nirkekerasan," kata Ketua Steering Committe WPF ke-6 Chusnul Mariyah, di Jakarta, Selasa.

Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (UI) tersebut mengatakan akar persoalan ekstremisme kekerasan semakin meluas tidak hanya dalam konteks peperangan, namun juga akibat ketidakadilan global yang bersumber dari ketidakadilan ekonomi karena kekerasan individu, kelompok, dan negara.

"Tidak hanya kekerasan dalam konteks perang, tetapi juga bagaimana bila kekerasan sudah menghancurkan martabat manusia. Maka terkait WPF ini, post conference menjadi penting dalam konteks sosialisasi promosi budaya nirkekerasan," kata Chusnul lagi.

Sementara itu, Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), Din Syamsuddin, berharap WPF menjadi solusi ketiadaan perdamaian di dunia.

"Kami prihatin dengan berbagai kekerasan yang terjadi di dunia ini, maka sekarang kami berupaya terlibat dalam resolusi konflik. Melalui WPF, kami berupaya mempertemukan figur kunci perdamaian dunia," ujar mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut.

WPF merupakan agenda dua tahunan sejak 2006 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan CDCC dan Cheng Ho Multi-Culture Education Trust yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam setiap penyelenggaraannya, WPF menjadi sebuah forum perdamaian dunia yang menyerukan kehidupan yang harmonis dalam tema besar "Satu Kemanusiaan, Satu Nasib, Satu Tanggung Jawab" (One Humanity, One Destiny, One Responsibility).

Tahun ini, untuk yang ke-6 kalinya WPF akan digelar pada November di Jakarta yang mengangkat topik "Melawan Ekstremisme Kekerasan: Martabat Manusia, Ketidakadilan Global, dan Tanggung Jawab Bersama".

Ketua Organizing Committe WPF ke-6 Wachid Ridwan, menyebutkan dari sekitar 110 peserta dari luar negeri yang diundang, sekitar 40 peserta telah memberikan konfirmasi sampai satu bulan sebelum penyelenggaraan acara.

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016