Medan (ANTARA News) - Musim kemarau di Sumatera Utara tahun ini mendongkrak penjualan AC, kipas angin dan bahkan kulkas produk LG Electronic Indonesia (LGEIN) rata-rata 1.000 unit setiap bulannya. Branch Manager LGEIN Medan, Petrus K, di Medan, Kamis, mengatakan, tahun lalu penjualan pendingin udara (AC) LG di Sumut- Aceh setiap bulannya masih sekitar 2.000 unit, sementara tahun ini rata-rata mencapai 3.000 unit. "Musim kemarau yang berkepanjangan sejak awal tahun ini telah mendongkrak penjualan AC dan kipas angin bahkan kulkas LGEIN," katanya usai meluncurkan produk AC Neo Plasma Plus Ion setelah sukses memasarkan AC Neo Plasma Plus. Permintaan yang tinggi terhadap kipas angin dan AC itu bahkan sempat membuat stok kedua alat elektronik itu di kantor LGEIN Medan habis sehingga pemasaran produk itu sempat terhenti sementara. Saat ini, stok Ac dan kipas angin LGEIN di Sumut sudah banyak lagi ditengah permintaan yang juga masih tinggi. "Pangsa pasar AC LGEIN memang terus meningkat di Sumut-Aceh. Dewasa ini pangsa pasar LGEIN untuk kedua provinsi itu sudah mencapai 35 persen," katanya yang didampingi Kepala Penjualan LGEIN Medan, Andry. Pangsa pasar AC LGEIN sebesar 35 persen untuk di Sumut-Aceh itu diakui lebih besar daripada pangsa pasar secara nasional yang masih 20 persen. Sumut-Aceh masih menjadi pasar terbaik LGEIN, kata Andry. Menurut Marketing Deparatemen RAC-PM PT LGEIN, Eryento Shi, kualitas alat pendingin udara produk perusahaannya itu sudah cukup diakui pasar. Bahkan, katanya, ketika produk itu dibuat di Indonesia, sebagian besar produknya di ekspor. Kelebihan produk AC maupun produk lain LGEIN adalah selain kualitas juga dengan desain dan kelengkapan berbagai model sehingga konsumen lebih bebas melakukan pemilihan dalam pembeliannya. Head of AC Product Marketing LGEIN, Ariawan Ferianto di Jakarta, sebelumnya optimistis bisa menjual 35.000 unit Neo Plasma Plus Ion itu pada tahun ini dan juga bisa meningkatkan pangsa pasar AC premium dari 20 persen pada tahun 2006 menjadi 25 persen pada tahun ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007