Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan pentingnya mewaspadai aliran uang untuk pembiayaan terorisme dan transaksi narkoba.

"Kita waspadai betul aliran dana yang benar-benar berasal dari peredaran narkoba dan yang mengalir untuk terorisme dan itu harus diwaspadai betul karena jaringan itu cukup luas. Dan kita tahu bahwa aksi-aksi seperti itu tanpa biaya kan tidak mungkin bisa dilakukan ya," kata Wiranto di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Selasa.

Menko Polhukam Wiranto membuka Rapat Kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangaan (PPATK) 2016 pada Selasa (4/10).

Dia mengatakan rapat kerja itu membahas tentang upaya yang sudah dilakukan PPATK terutama dalam menghadapi aliran dana yang digunakan untuk terorisme dan transaksi narkoba.

Wiranto menuturkan PPATK sudah bisa melakukan suatu deteksi yang cukup akurat dalam mengidentifikasi aliran dana untuk terorisme dan transaksi narkoba.

"Jadi kita waspadai betul, bukan hanya aksi fisiknya bagaimana atau katakanlah bukan hanya kita waspadai pendekatan intelijen mengenai paham yang meracuni para petindak terorisme itu tapi dana nya juga harus kita tahu," tuturnya.

Wiranto mengatakan rapat kerja itu juga dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kementerian dan lembaga terkait juga harus tahu masalah aliran dana itu yang mendukung terorisme dan peredaran narkoba itu.

Dia mengatakan rapat itu dihadiri antara lain dari pihak Badan Narkotika Nasional, Badan Intelijen Negara, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Imigrasi, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Kita bicara soal terorisme itu kan bicara sesuatu yang sangat luas cakupannya. Kita bisa masuk dari berbagai arah dan saat ini dengan teknologi cyber yang sudah digunakan oleh mereka kita sudah menyiapkan juga bagaimana kita bisa mendeteksi itu semua," tuturnya.

Wiranto mengatakan pembahasan itu merupakan bagian dari langkah menghadapi terorisme untuk memotong jalur-jalur pembiayaannya.

"Kita terus mengajak semua negara bersama-sama menanggulangi terorisme untuk saling bekerja sama yang erat dan saling memahami kepentingan masing-masing," ujarnya.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016