Batam (ANTARA News) - Sebanyak tujuh pesawat Sukhoi SU-27/30MKI Flankers dan 10 F-16 Fighting Falcon, Kamis siang, mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam usai mengikuti kegiatan puncak Latihan Angkasa Yudha 2016 di wilayah Natuna.

"Pesawat-pesawat yang mendarat barusaja mengikuti acara puncak Latihan Angkasa Yudha di Natuna. Mereka baru akan kembali ke markas masing-masing mulai Jumat (7/10)," kata Komandan Pangkalan Udara Tanjungpinang Kolonel Pnb Ign Wahyu Anggono di Batam, Kamis.

Selain pesawat tempur, kata dia, ada dua pesawat hercules dan satu helikpoter TNI AU yang juga mendarat di Hang Nadim.

Komandan Skadron Wing 3 Madiun, Letkol Anjar Legowo saat di Hang Nadim mengatakan 10 F-16 yang berada di Hang Nadim berasal dari Lanud Iswahyudi Madiun dan Lanud Roesmin Nurjadi Pekanbaru.

"Secara total latihan tadi melibatkan 13 pesawat F-16. Sebanyak delapan unit dari Lanud Iswahyudi Madiun dan lima dari Pekanbaru. Namun yang mendarat di Batam hanya 10 unit," kata dia.

Pada acara Latihan Angkasa Yudha, F-16 melakukan simulasi pertempuran dua lawan dua dengan pesawat Sukhoi sekitar lima menit.

Skenario latihan yang melibatkan F-16 dan Sukhoi adalah sebelum menyerang home base musuh, pesawat tempur Sukhoi dicegat pesawat musuh yang diperankan F-16 hingga terjadi pertempuran di udara dan saling kunci.

Setelah Sukhoi dapat mengalahkan F-16, satu skadron masuk melakukan operasi dengan membasmi rudal anti udara pihak musuh.

Dengan dukungan berbagai pesawat tempur lainnya, home base musuh akhirnya bisa dihancurkan dan menyisakan satu kapal musuh, yang masih berada di perairan Indonesia.

"F-16 bersama Sukhoi menjatuhkan bom. Satu pesawat F-16 kami dipasangi enam bom," kata Anjar.

Sementara itu Komandan Skadron 11 Makassar Letkol Pnb David Ali Hamzah mengatakan, empat pesawat Sukhoi yang terbang dari Hang Nadim Batam Kamis pagi untuk mengikuti kegiatan tersebut masing-masing dibekali 18 unit bom.

Empat pesawat Sukhoi berdama tiga pesawat Sukhoi lainnya akhirnya kembali ke Hang Nadim usai mengikuti latihan.

Pewarta: Larno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016